KLIKANGGARAN -- Manajemen pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya di SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang Kota Tangerang Selatan, memiliki peran krusial dalam membentuk lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Di tengah revolusi industri 4.0 dan era society 5.0, SMK dituntut tidak hanya mencetak tenaga kerja terampil, tetapi juga individu yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi. Sayangnya, banyak SMK masih menghadapi kendala pada aspek manajerial, mulai dari perencanaan kurikulum yang belum responsif terhadap kebutuhan industri, hingga pengelolaan sumber daya yang kurang optimal. Maka di pandang perlu aspek manejerial kepala sekolah yang mumpuni dalam memimpin sekolah yang besar dan berciri khas teknik di SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang Kota Tangerang Selatan ini.
Menurut hasil penelitian dari Wahyuni & Nurhadi (2023), kualitas manajemen sekolah sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program kejuruan di SMK. Kepala sekolah yang memiliki kompetensi manajerial tinggi mampu merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif, menjalin kerja sama industri yang berkelanjutan, serta menciptakan iklim sekolah yang mendukung inovasi.
Kepala Sekolah SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang, Kota Tangerang Selatan, merupakan contoh nyata pemimpin pendidikan yang memiliki kompetensi manajerial tinggi dalam mengelola institusi vokasi. Dengan kemampuan merancang strategi pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan industri, sekolah ini berhasil menerapkan kurikulum berbasis proyek dan praktik kerja lapangan yang relevan.
Tidak hanya itu, kepala sekolah juga aktif menjalin kemitraan strategis dengan berbagai dunia usaha dan dunia industri (DUDI), yang berdampak langsung pada peningkatan kompetensi siswa dan serapan lulusan di dunia kerja. Selain itu, suasana sekolah dibangun dengan semangat inovasi, kolaborasi, dan pembelajaran digital, menjadikan SMK Sasmita Jaya 2 sebagai lingkungan belajar yang dinamis dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa manajemen pendidikan yang kuat adalah kunci utama dalam mewujudkan SMK yang unggul dan berdaya saing tinggi.Di sisi lain, manajemen yang lemah justru menjadi penghambat utama dalam pelaksanaan pendidikan vokasi yang berkualitas.
Kemudian, penerapan prinsip manajemen modern seperti school-based management (SBM) dapat menjadi solusi untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan SMK. Dengan melibatkan guru, komite sekolah, dan dunia usaha dalam proses pengambilan keputusan, maka kebijakan yang diambil akan lebih kontekstual dan responsif terhadap tantangan riil. Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam manajemen akademik dan non-akademik juga perlu diperluas untuk mendukung efisiensi dan transparansi pengelolaan sekolah.
Secara nyata SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang, Kota Tangerang Selatan, telah menerapkan prinsip manajemen modern berbasis sekolah atau school-based management (SBM) sebagai landasan utama dalam pengelolaan pendidikan. Melalui pendekatan ini, pihak sekolah diberi otonomi lebih dalam merancang kebijakan, pengelolaan anggaran, serta pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan industri sekitar.
Baca Juga: Inilah Sosok Shabrina Leanor, Juara I Indonesian Idol Musim ke-13, Siapa Sebenarnya?
Kepala sekolah bersama tim manajemen, guru, dan komite sekolah aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan, menciptakan sistem tata kelola yang partisipatif dan transparan. Kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) juga diperkuat melalui program magang, teaching factory, dan pelatihan berbasis kebutuhan pasar kerja. Penerapan SBM di SMK Sasmita Jaya 2 tidak hanya meningkatkan efektivitas manajemen internal, tetapi juga membangun budaya mutu dan akuntabilitas dalam setiap aspek penyelenggaraan pendidikan vokasi.
Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan pelatihan kepemimpinan dan manajemen pendidikan secara berkelanjutan kepada kepala sekolah dan pengelola SMK. Di samping itu, Di SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang, Kota Tangerang Selatan, kolaborasi antara sekolah dan dunia industri terus diperkuat melalui pengembangan program dual system yang terstruktur. Program ini mengintegrasikan pembelajaran di sekolah dengan pelatihan langsung di lingkungan industri, sehingga siswa tidak hanya menguasai teori tetapi juga kompetensi praktis sesuai kebutuhan pasar kerja.
Kolaborasi ini diformalkan melalui perjanjian kerja sama dengan berbagai mitra industri di bidang teknologi, otomotif, dan bisnis digital, yang secara berkala dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan industri terkini. Dengan manajemen sekolah yang visioner dan partisipatif, SMK Sasmita Jaya 2 berhasil menjadikan model dual system sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam mencetak lulusan yang siap kerja, berdaya saing tinggi, dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Hal ini menunjukkan bahwa dengan manajemen pendidikan yang terencana dan kolaboratif, SMK dapat menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul di masa depan.
Baca Juga: Venna Melinda Sebut Fuji Bagai Dirinya ketika Muda, Bagaimana Hubungannya dengan Verrel Bramasta?