opini

Memimpikan Pemilu Kebaikan

Selasa, 13 Februari 2024 | 20:27 WIB
ilustrasi capres pemilu 2024

KLIKANGGARAN--Biasakanlah melihat seseorang dari sisi baiknya, niscaya Anda akan menjadi pribadi yang jauh lebih bijak, pikiran pun jauh lebih jernih, termasuk jauh dari perilaku-perilaku minor, seperti suka membenci, mencibir, mem-bully, dan suka meremehkan orang lain. Ingin baik dan mulia, maka biasakanlah melihat orang dari sisi baiknya.

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) yang akan dihelat pada Rabu, 14 Februari 2024, besok, sesungguhnya adalah ujian bagi kita, seberapa besar kadar prasangka baik yang kita miliki. Jika kepala kita isinya hanya syak wasangka semua, maka kita tidak akan pernah melihat sisi baik seseorang, yang ada hanyalah kebencian.

Pun sebaliknya, jika kepala kita isinya prasangka baik semua, maka bersyukurlah bahwa kita masih bisa melihat sesuatu dengan sangat objektif, tanpa harus membenci seseorang secara berlebihan. Pembenci akan tetap membenci, pencaci tetap akan mencaci, jika ia diperhadapkan pada orang yang berbeda pandangan dengan dirinya.

Maka dari itu, kita diwajibkan menjauhi sifat-sifat tersebut, karena agama melarang kita saling membenci dan mencaci. Hormati orang yang berbeda pandangan dengan kita, hargai orang yang memilih berbeda dengan kita. Kata ustaz Das’ad Latief, silakan pilih calon yang kau dukung, tetapi hormati temanmu yang mendukung calon lain.

Baca Juga: KIP Nagan Raya Musnahkan 1.454 Kertas Suara

Nah, pada Pilpres kali ini, kita disuguhkan tiga pasangan Capres dan Cawapres yang nantinya akan kita pilih saat hari pencoblosan tiba. Mereka adalah Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming, serta Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Tiga pasangan ini akan berjuang merebut suara hati rakyat dengan cara mereka masing-masing.

Apakah mereka terlihat buruk di mata kita, sehingga kita bersahut-sahutan secara berlebihan serta saling mem-bully dan mencibir di media sosial? Mencari celah untuk menyudutkan salah satu paslon dan menguntungkan paslon lainnya saya kira bukan perbuatan orang-orang baik. Orang baik akan selalu mengedepankan prasangka baik. Pun sebaliknya.

Kita mengenal Anies Baswedan sebagai sosok yang cerdas, sekaligus Gubernur dengan segudang prestasi. Pun Muhaimin Iskandar, adalah politikus humanis, humoris, dan religius. Setali tiga uang dengan Prabowo Subianto yang kecintaannya terhadap NKRI tak perlu diragukan lagi. Dia bukan sosok yang instan, melainkan patriot yang selalu hadir dengan penuh perjuangan.

Baca Juga: Petugas Siapkan Skenario Untuk Antisipasi Bencana Alam di Lokasi Pemungutan Suara

Bagaimana dengan Gibran Rakabuming? Putra sulung Presiden Jokowi ini adalah anak muda yang energik, khas anak muda masa kini. Di usianya yang terbilang masih muda, tetapi ia mampu menjadi Wali Kota Solo yang berprestasi. Pun Ganjar Pranowo. Saya mengagumi Ganjar. Terlebih melihat cara dia mengatasi pandemi COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah.

Mahfud MD? Pasangan Ganjar Pranowo ini tak perlu lagi dideskripsikan secara spesifik. Begitu banyak sumbangsih dia untuk republik ini. Mahfud adalah salah satu pakar hukum tata negara yang memiliki karier paling lengkap. Dia pernah menduduki jabatan di legislatif, yudikatif dan eksekutif. Bahkan dia juga adalah seorang akademisi alias seorang dosen.

Segala kebaikan dan privilese yang mereka punya harusnya menjadi acuan kita dalam melihat dan menyambut pesta kandidasi Pilpres kali ini. Kita harus melihat mereka sebagai orang baik yang bercita-cita ingin mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara ini dengan cara yang baik dengan tujuan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Baca Juga: Ini Persepsi Gen Z tentang Film Dokumenter Dirty Vote

Ketika kita menyikapi Pemilu ini sebagai sebuah kontestasi kebaikan penuh riang gembira, tentu kita tidak akan melihat orang-orang asyik masyuk dengan berbagai model kampanye hitam. Kita juga tidak akan pernah mendengarkan narasi-narasi bernada nyinyir dan bully. Pun kita juga tidak akan pernah melihat film-film “aneh” yang diputar di masa tenang.

Halaman:

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB