Baca Juga: Kasi GTK Sebut Pelanggaran Disiplin Oknum Guru SD 107 di Batang Hari Tetap Lanjut Diproses
Bagaimana para pemangku kepentingan menggunakan media sebagai kendaraan mereka untuk mencapai tujuan. Hati nurani dimatikan di sini. Kemunafikan berkibar kokoh.
Tapi, sekali lagi, kebenaran itu menyatu dengan angin. Dia akan segera hidup bersama hembusan lembutnya jika kita menyadari itu dan kokoh memegangnya.
Maka jangan takut mempertahankan kebenaran. Dia akan segera mewujud dengan kokoh pula jika kita meletakkan sebagai sandaran dan pegangan dalam melangkah.
Drakor ini seperti ingin bicara pada media dan kalangan jurnalis, jangan takut! Jika ada satu media menggonggong, jangan lantas mengekor begitu saja. Selidiki dulu kebenarannya agar tidak tersedot dalam menciptakan tragedi.
Jangan mau menjadi kendaraan dan boneka para politikus untuk tujuan kotor mereka! Teruslah berpegang teguh pada kode etik jurnalistik.
Baca Juga: Drakor Pinocchio Bicara Soal Media, Ini yang Harus Anda Waspadai
Gunakan nurani saat melangkah, bukan hanya nafsu. Ikuti proses pencarian dan pengumpulan informasi dalam mengemas berita. Ini cara untuk menjaga idealisme Anda saat menginginkan terjun ke dunia jurnalistik!
Mungkin teman Anda tertarik dengan artikel ini, mohon dibantu share kepadanya, ya. Terima kasih telah menjadi pembaca setia klikanggaran.com*
Artikel Terkait
Belajar dari Film Selesai, Apa yang Ingin Disampaikan Tompi?
Pesan untuk Wibu dari Anime The Garden of Words
Hometown ChaChaCHa adalah Drakor Nomor 1 di Korea!Eh, Siapa sih Yang Main?
Bicara Drakor, Punya Pasangan Orang Korea Enak ngga, sih?
Untuk Drakor dan Pandemi, Katakan, Saya Tak Ada Waktu untuk Sedih!
Anda Gandrung Drakor? Orang Korea Itu Jatuh Cinta pada Negeriku!
Drakor Pinocchio Bicara Soal Media, Ini yang Harus Anda Waspadai