Sekolah Dibuka di Zona Kuning: FSGI Dorong Perpanjang Pembelajaran Jarak Jauh (Pjj) dengan Perbaikan-Perbaikan

photo author
- Senin, 10 Agustus 2020 | 08:33 WIB
5bfa5834249ec-wakil-sekretaris-jenderal-fsgi-satriwan-salim_665_374
5bfa5834249ec-wakil-sekretaris-jenderal-fsgi-satriwan-salim_665_374




13. 50 santri di Ponpes Gontor 2 Kab. Ponorogo





14. 5 pengajar (ustaz) di Ponpes Kota Tangerang





15. 1 pengajar (ustaz) dan 6 santri di Kab. Wonogiri





16. 3 santri di Ponpes Kab. Pandeglang





17. 43 santri di Ponpes Temboro Kab. Magetan





Dia melanjutkan, FSGI menyadari jika persoalan siswa dan orang tua selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama ini banyak kendala khususnya secara teknis. Laporan pelaksanaan PJJ Fase I (Maret-Juni) dan PJJ Fase II (Juli-Agustus) yang diterima FSGI dari Serikat Guru (FSGI) dan jaringan di daerah, persoalan teknis PJJ yang dihadapi persis sama.





Misalnya, tidak ada jaringan internet di wilayahnya; adapun internet sinyalnya buruk; siswa dan guru tak punya gawai pintar; persoalan jaringan listrik; metode guru kunjung tak optimal karena faktor geografi dan akses ke rumah siswa yang jauh atau sulit ditempuh; orang tua tak bisa optimal mendampingi anak selama PJJ; penugasan bagi siswa dari guru menumpuk; tertinggalnya materi pembelajaran siswa; pengeluaran orang tua membeli kuota internet meningkat (bahkan ada yang sampai 500 ribu/bulan); dan ada beberapa wilayah seperti Bengkulu, Kalimantan Timur, dan Kab. Malang yang kepala sekolahnya belum merealokasikan Dana BOS untuk subsidi kuota internet siswa dan guru.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X