Wamenhan Beberkan Rencana Besar Soal Lumbung Pangan Jokowi-Prabowo

photo author
- Sabtu, 11 Juli 2020 | 10:07 WIB
IMG_20200711_100140
IMG_20200711_100140


Jakarta, KlikAnggaran.comSebuah momen penting datang pada pekan kedua Juli 2020. Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020).

Bukan sembarang kunker lantaran Jokowi mengunjungi lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan di provinsi itu. Kepala negara ditemani sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju antara lain Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.


Dalam keterangan pers di Pulang Pisau, Jokowi mengatakan pengembangan food estate sudah mulai dikerjakan dalam dua pekan ini, terutama untuk urusan irigasi.


"Tahun ini Insya Allah akan kita selesaikan kurang lebih 30.000 hektare terlebih dahulu. Kemudian berikutnya akan dalam satu setengah tahun sampai maksimal dua tahun akan ditambah lagi 148.000 hektare. Baik itu di Kabupaten Pulang Pisau maupun di Kabupaten Kapuas," ujarnya.


Menurut dia, food estate disiapkan sejalan dengan prediksi Organisasi Pangan Dunia (FAO). FAO memperingatkan krisis pangan akan melanda dunia karena pandemi Covid-19. Faktor lain adalah musim yang tidak bisa diatur dan diprediksi.


"Oleh sebab itu, kita menyiapkan sekarang ini yang namanya cadangan logistik nasional yang nantinya kurang lebih akan dikelola oleh sebuah badan, dan badan ini nanti SPV-nya bisa bekerja sama, baik dengan pola investasi baik nanti dikerjakan BUMN atau dengan skema yang lainnya," kata Jokowi.


Selain di dua kabupaten itu, lumbung pangan juga akan dikembangkan di sejumlah daerah di Kalteng dan Kalimantan Timur. Komoditasnya pun tidak hanya beras semata, melainkan juga singkong.


Sebenarnya, apa alasan pemerintah mengembangkan lumbung pangan di tengah pandemi Covid-19? Seberapa besar potensi di balik program tersebut?


-


Berikut adalah petikannya hasil wawacara dengan Wakil Menteri Pertahanan RI Sakti Wahyu Trenggono terkait pengembangan lumbung pangan.di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Jumat (10/7/2020), yang dikutip dari CNBC Indoensia:


Bisa dijelaskan dasar pemerintah mengembangkan lumbung pangan, terutama yang saat ini dilakukan di Kalimantan Tengah?
Intinya adalah bagaimana negara bisa memberi harapan sehingga masyarakat bisa kerja. Kalau saya ceritakan misalnya saya punya lahan yang dedicated.


Kan gini, pemahaman saya sekarang yang namanya negara atau tentara itu kan senjatanya ada tiga. Satu senjatanya itu sendiri, yang nomor dua adalah pangan. Dia kalau mau perang, senjatanya canggih nggak ada makanan pasti mati dia. Nomor tiga itu adalah obat-obatan.


Nah sekarang saya mau tanya, senjata, alutsista (alat utama sistem persenjataan) selama ini di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) kalau di tentara itu hanya mikirin itu. Yang dua hal ini kan nggak begitu tersentuhlah. Pandemi ini, kan waktu saya 25 Oktober dilantik (sebagai wakil menteri pertahanan) kan saya pidato.


Saya bilang bahwa perang masa depan itu adalah biologis dan virus. Sudah saya ngomong. Itu orang sampai ngapain sih ngomong penyakit virus penyakit, saya ngomong dan kejadian.


Saya bilang ini adalah sebetulnya perang. Kenapa saya bilang perang? Kalau wabah dalam sejarah, wabah itu kan dari 430 tahun sebelum masehi kan juga wabah itu nggak menyeluruh begitu. Dulukan ada pes yang ratusan juta orang meninggal, terus ada Flu Spanyol 50 juta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nisa Muslimah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X