KLIKANGGARAN -- Adanya subsidi dari pemerintah menyebabkan harga pertalite yang harusnya 14.450 rupiah bisa dibeli dengan harga 7.650 rupiah perliternya.
Dengan harga hanua 7.650 padahal harusnya 14.450 rupiah perliter membuat pemerintah harus memberikan subsidi sebesar 6.680 rupiah.
Masalahnya dilapangan pengguna BBM bersubsidi ternyata lebih besar dinikmati oleh golongan yang mampu.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam infographisnya di akun @smindrawati.
Baca Juga: BLACKPINK Merilis Video dengan Penampilan Baru di Panggung Spesial “Pink Venom”
Dijelaskan bahwa harba pertalite bersubsidi dinikmati oleh 86 % rumah tangga 14 % dinikmati dunia usaha.
Masalahnya adalah yang dinikmati rumah tangga ternyata 80% dinikmati Rumah Tangga mampu dan hanya 20 % dinikmati RT miskin.
Pemberian subsidi ini menjadi tidak tepat sasaran.
"Dari data BBM bersubsidi lebih banyak dinikmati oleh golongan masyarakat yang lebih mampu, Anggaran subsidi salah sasaran dan tidak adil. "
Tujuan pemberian subsidi untuk mengurangi kemiskinan justru menciptakan kesenjangan.
Baca Juga: Final Kejuaraan Dunia 2022, Aaron Chia-Soh Wooi Yik Ingin Tuntaskan Misi, Apa Kata Media Malaysia?
"Bukan mengurangi kemuskinan tapi justru menciptakan kesenjangan!" Tegas Sri Mulyani
Pemerintah telah menaikkan anggaran subsidi dan kompensasi diharapkan akan menaikkan daya beli masyarakat.
"Dengan harapan agar daya beli masyarakat dapat dijaga," tambah Sri Mulyani.
Artikel Terkait
Karikatur: Dampak Pandemi Corona vs Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani Ambil Alih Aset BLBI
Sri Mulyani Terima Daftar Rancangan Invetarisasi Masalah RUU HKPD
Pulihkan Hak Negara, Menkeu Sri Mulyani Sita dan Cairkan Harta Obligor BLBI
Resmi! Mulai 1 Januari Tarif Cukai Rokok Dinaikkan Menkeu Sri Mulyani
Ngobrol dengan Deddy Corbuzier, Sri Mulyani: Kamu Itu Ada di Atas
Jawaban Menohok Sri Mulyani Indrawati Atas Berita Kemenkeu Lelang Barang Pembalap motoGP dari Penonton
Sri Mulyani Ingatkan Kondisi Sulit Bayar Utang Jadi Ancaman Negara Berkembang