kebijakan

Jenderal Dudung Pastikan Anggotanya tidak Undang Penceramah Radikal, Jalankan Pesan Khusus Presiden Jokowi

Rabu, 2 Maret 2022 | 20:56 WIB
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan saat menggelar keteraangan pers tentang Liga Santri (pssi.org)

KLIKANGGARAN -- Jenderal TNI Dudung Abdurachman buka suara menanggapi instruksi khusus yang disampaikan Presiden Joko Widodo, agar TNI dan Polri tidak mengundang ustaz atau penceramah radikal.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung menyebut dirinya langsung memberikan perintah kepada seluruh Panglima Kodam (Pangdam) hingga Komandan Korem (Danrem) agar jangan sampai mengundang penceramah radikal.

Jenderal Dudung mengimbau untuk tidak salah dalam memilih, mengundang penceramah yang terpapar radikalisme.

“Saya sampaikan ke para Pangdam, para Danrem jangan sampai kita salah dalam memilih, mengundang penceramah yang kemudian rupanya orang itu sudah terpapar radikalisme,” kata Dudung sebelum memimpin Rapim TNI AD Tahun 2022 di Mabesad pada Rabu, 2 Maret 2022.

Baca Juga: Mengulas Pengadaan di DPPKB Musi Rawas, Satu Unit Kursi Capai Rp700 Ribu

Jenderal Dudung menegaskan bahwa pesan khusus yang disampaikan Presiden Jokowi soal penceramah radikal itu menjadi salah satu poin yang akan dibahas dalam Rapim TNI AD Tahun 2022.

“Jangan sampai pemahaman-pemahaman yang tidak bagus nyampe ke keluarga kita,” ukata Jenderal Dudung.

Presiden Jokowi mengingatkan agar istri personel TNI dan Polri tidak mengundang ustaz penceramah radikal karena atas nama demokrasi.

Baca Juga: Inilah 34 Pemain Tim U-16 yang Disiapkan untuk Pemusatan Latihan di Jakarta

Presiden Jokowi menegaskan TNI dan Polri saat ini sudah harus berbenah, salah satunya berkaitan dengan arah kedisiplinan personel di masing-masing instansi tersebut.

"Ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinannya juga harus sama. Enggak bisa, menurut saya, enggak bisa ibu-ibu (istri personel TNI-Polri) itu memanggil, ngumpulin ibu-ibu yang lain memanggil penceramah semaunya atas nama demokrasi," kata Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Rapim TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, pada Selasa, 2 Maret 2022.

"Sekali lagi di tentara, di polisi tidak bisa begitu. Harus dikoordinir oleh kesatuan, hal-hal kecil tadi, makro dan mikronya. Tahu-tahu mengundang penceramah radikal, nah hati-hati," tegas Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Jalankan Instruksi Presiden Joko Widodo, Polri Disiplinkan WAG Anggotanya

Presiden Jokowi menekankan bahwa kedisiplinan personel TNI dan Polri sangat berbeda dengan kedisiplinan masyarakat sipil.

Halaman:

Tags

Terkini