kebijakan

Menu Kearifan Lokal di Program MBG Jadi Sorotan: Kasus Ikan Hiu di Kalbar hingga Kontroversi Usulan Serangga dari Kepala BGN

Jumat, 26 September 2025 | 12:56 WIB
BGN menyebut menu MBG menggunakan kearifan lokal yang sudah biasa dikonsumsi. ((Instagram/badangizinasional.ri))

Jejak Kontroversi Menu Serangga

Polemik menu MBG ini mengingatkan kembali pada pernyataan Kepala BGN, Dadan Hindayana, yang sempat menyarankan serangga sebagai alternatif menu di awal pelaksanaan program.

“Mungkin saja ada satu daerah suka makan serangga, belalang, ulat sagu, bisa jadi bagian protein,” kata Dadan dalam Rapimnas Pira Gerindra di Jakarta, 25 Januari 2025.

Baca Juga: Polemik Tarif Cukai Rokok 57 Persen: Kekagetan Menkeu Purbaya Dinilai Gaya, Pengamat Nilai Ada Dampak pada Lapangan Kerja

Ia menegaskan, karena Indonesia sangat beragam, tidak ada standar menu nasional dalam MBG, melainkan hanya standar komposisi gizi.

“Itu salah satu contoh ya, kalau ada daerah-daerah tertentu yang terbiasa makan seperti itu, bisa jadi menu di situ,” imbuhnya.

Belakangan, Dadan mengklarifikasi bahwa usulannya disesuaikan dengan konteks daerah.

“Kami waktu menyampaikannya itu, kan kami sampaikan ada masyarakat tertentu yang suka itu. Jadi, untuk masyarakat yang tidak suka itu, tidak mungkin menggunakan itu,” ujarnya di Parlemen, 3 Februari 2025.

Baca Juga: Polri Kejar Dalang Demo Agustus 2025: Dugaan Pendana Gelap, Aktor Asing hingga Analisis Medsos Jadi Pintu Investigasi

Menurutnya, keberagaman pangan lokal justru bisa jadi pelajaran penting bagi anak-anak.

“Itu kan keragaman sumber daya lokal yang bagus juga kalau kita mulai terapkan dan memberikan pelajaran kepada anak-anak bahwa keragaman dan kearifan lokal itu baik juga untuk ketahanan pangan di masing-masing daerah,” tandasnya.**

Halaman:

Tags

Terkini