Jejak Kontroversi Menu Serangga
Polemik menu MBG ini mengingatkan kembali pada pernyataan Kepala BGN, Dadan Hindayana, yang sempat menyarankan serangga sebagai alternatif menu di awal pelaksanaan program.
“Mungkin saja ada satu daerah suka makan serangga, belalang, ulat sagu, bisa jadi bagian protein,” kata Dadan dalam Rapimnas Pira Gerindra di Jakarta, 25 Januari 2025.
Ia menegaskan, karena Indonesia sangat beragam, tidak ada standar menu nasional dalam MBG, melainkan hanya standar komposisi gizi.
“Itu salah satu contoh ya, kalau ada daerah-daerah tertentu yang terbiasa makan seperti itu, bisa jadi menu di situ,” imbuhnya.
Belakangan, Dadan mengklarifikasi bahwa usulannya disesuaikan dengan konteks daerah.
“Kami waktu menyampaikannya itu, kan kami sampaikan ada masyarakat tertentu yang suka itu. Jadi, untuk masyarakat yang tidak suka itu, tidak mungkin menggunakan itu,” ujarnya di Parlemen, 3 Februari 2025.
Menurutnya, keberagaman pangan lokal justru bisa jadi pelajaran penting bagi anak-anak.
“Itu kan keragaman sumber daya lokal yang bagus juga kalau kita mulai terapkan dan memberikan pelajaran kepada anak-anak bahwa keragaman dan kearifan lokal itu baik juga untuk ketahanan pangan di masing-masing daerah,” tandasnya.**