Menko Zulhas Soroti Potensi Ekonomi Rp86 Triliun dari Program MBG, Tekankan Semua Bahan Pangan Harus dari Dalam Negeri

photo author
- Sabtu, 1 November 2025 | 17:15 WIB
Menyoroti potensi meningkatnya ekonomi RI melalui Program MBG hingga membandingkan cara negara lain dalam menerapkannya.  ((Dok. Badan Gizi Nasional))
Menyoroti potensi meningkatnya ekonomi RI melalui Program MBG hingga membandingkan cara negara lain dalam menerapkannya. ((Dok. Badan Gizi Nasional))

 

(KLIKANGGARAN)Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi topik hangat setelah Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan potensi ekonomi besar di balik pelaksanaannya.

Menurut Zulhas, program MBG bukan sekadar intervensi gizi, tetapi juga peluang untuk memperkuat ekonomi nasional, terutama jika seluruh bahan pangan berasal dari dalam negeri.

Dalam sambutannya di Indonesia Fintech Summit 2025 di Jakarta, Sabtu (1/10/2025), Zulhas menyebut bahwa nilai tambah ekonomi dari MBG bisa mencapai Rp86,35 triliun per tahun.

“Perlu potongan ayam 82,9 juta, potongan ikan, sayur, dan buah. Bayangkan dampak ikutannya,” ujar Zulhas.

Ia menambahkan, rantai pasok pangan dari petani dan pelaku usaha lokal akan membuka lapangan kerja baru dan menumbuhkan ekonomi rakyat di berbagai daerah.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Kritik Proyek Kereta Cepat Whoosh, Singgung Pandangan Megawati soal Prioritas Pupuk dan Pendidikan Rakyat

“Program ini akan menimbulkan dampak ikutan ekonomi kerakyatan yang luar biasa,” ujarnya.

Rincian Nilai Ekonomi MBG

Dalam paparannya, Zulhas menjelaskan rincian kebutuhan pangan yang harus dipenuhi untuk menunjang MBG.

“Pemerintah membutuhkan telur sekitar 368 ribu ton per tahun senilai Rp11 triliun, ikan 415 ribu ton setara Rp17,85 triliun,” papar Zulhas.

“Daging ayam 663 ribu ton bernilai Rp26,5 triliun, serta beras 2,3 juta ton bernilai Rp31 triliun,” imbuhnya.

Baca Juga: Prabowo Dorong APEC Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkeadilan: Tak Boleh Ada Negara yang Tertinggal

Zulhas menegaskan, bila seluruh kebutuhan tersebut disuplai dari petani, peternak, dan nelayan lokal, efek ekonominya akan sangat besar. Namun, ia juga mengingatkan perlunya kesiapan pasokan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X