“Kalau enggak ada penggulingan kekuasaan, mungkin program ini sudah jalan terus ini,” pungkas Hasan.
Gagasan Lama dengan Pola Baru
Program PMTAS di masa Orde Baru dikenal sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah kekurangan gizi anak serta mendorong partisipasi sekolah dasar.
Program tersebut melibatkan berbagai pihak, mulai dari lembaga pendidikan hingga organisasi masyarakat, guna memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap mendapatkan asupan bergizi.
Sementara itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki sasaran yang hampir serupa, yakni menyediakan makanan bergizi bagi anak sekolah, ibu hamil, dan balita di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Menjawab Tantangan SDM Halal, UI Siap Wujudkan Lembaga Pelatihan Halal Terakreditasi
Meski konteks sosial dan ekonominya berbeda, perbandingan Hasan menunjukkan bahwa intervensi pemerintah dalam pemenuhan gizi masyarakat bukanlah hal baru, melainkan lanjutan dari gagasan yang telah muncul sejak masa Orde Baru.**
Artikel Terkait
106 Dapur MBG Ditutup Imbas Kasus Keracunan Massal, Ahli Gizi Minta Evaluasi Total dan Keterlibatan Orang Tua di Sekolah
Masih tentang Kisruh MBG: Kursi Pelatih Timnas Kosong, Bung Binder Kritik Era Patrick Kluivert yang Dinilai Acak-acakan
Lagi Soal Keracunan MBG, 695 Siswa di Gunungkidul Terdampak Usai Santap Menu Sekolah, Bupati Soroti Kebersihan dan Jam Masak Dapur SPPG
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf Usai Pukul Kepala SPPG Saat Sidak Dapur MBG di Sagoe, BGN Kecam Aksi Kekerasan Terhadap Petugas Gizi
Istana Tegaskan Tim Koordinasi MBG Dibentuk untuk Perkuat Kinerja BGN, Mensesneg Jelaskan Tidak Akan Tumpang Tindih Kewenangan