106 Dapur MBG Ditutup Imbas Kasus Keracunan Massal, Ahli Gizi Minta Evaluasi Total dan Keterlibatan Orang Tua di Sekolah

photo author
- Rabu, 22 Oktober 2025 | 08:08 WIB
Menyoroti penutupan dapur MBG imbas kasus keracunan massal di berbagai daerah Tanah Air.  ((Dok. BGN))
Menyoroti penutupan dapur MBG imbas kasus keracunan massal di berbagai daerah Tanah Air. ((Dok. BGN))


(KLIKANGGARAN)Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah kini tengah menuai perhatian publik. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah kasus keracunan massal terjadi di berbagai daerah dan menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan orang tua.

Langkah cepat pun diambil pemerintah. Sebanyak 106 dapur penyedia makanan MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) resmi dihentikan operasionalnya karena dianggap melanggar standar kelayakan dan kebersihan.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap keamanan pangan anak-anak penerima MBG.

Baca Juga: Presiden Prabowo Bahas Penurunan Biaya Haji dan Rencana Kampung Haji Indonesia di Makkah: Permintaan Khusus dari Arab Saudi

“Sekarang itu ada 106 yang dihentikan operasionalnya, baru 12 yang kami rilis,” ungkap Dadan kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin, 20 Oktober 2025.

Dadan menjelaskan bahwa pihaknya tengah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk memperbarui data keracunan MBG secara real time, yang nantinya dapat diakses publik melalui laman resmi BGN sebagai bentuk transparansi.

“Kita usahakan 82,9 juta penerima bisa tercapai hingga akhir tahun 2025. Selambat-lambatnya Februari 2026,” imbuhnya.

Selain melakukan evaluasi menyeluruh, BGN juga menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola MBG yang akan menjadi pedoman hukum baru bagi pelaksanaan program di lapangan.

Baca Juga: Sandra Dewi Gugat Sitaan Kejagung soal Aset Harvey Moeis: dari 88 Tas Branded, 141 Perhiasan, hingga Deposito Rp33 Miliar

Seruan Evaluasi dan Keterlibatan Orang Tua

Gelombang kritik terhadap program MBG juga datang dari sejumlah kalangan. Chef profesional sekaligus influencer kuliner, Ray Janson, menilai langkah BGN masih belum cukup cepat dalam merespons situasi darurat ini.

“JPPI mencatat hingga kini lebih dari 10 ribu anak menjadi korban keracunan MBG,” ungkapnya dalam siniar YouTube pribadinya Ray Janson Radio yang tayang pada Selasa, 21 Oktober 2025.

Ray menilai penutupan 106 dapur dilakukan setelah lonjakan korban yang signifikan pada September hingga awal Oktober. Ia mendesak agar seluruh dapur MBG ditutup sementara untuk dilakukan audit menyeluruh.

Baca Juga: Isu Perang Dingin Purbaya vs Luhut: Beda Pandangan soal Utang Whoosh hingga Rencana Family Office Pemerintah

Sementara itu, Ruben, pengusaha katering sehat, menilai keterlibatan orang tua murid dalam penyediaan makanan di sekolah perlu dipertimbangkan, dengan mencontoh sistem Kyushoku di Jepang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X