Ramai Susu MBG Hanya 30 Persen Susu Segar, BGN Tegaskan Kandungan Gizi Tetap Optimal dan Dorong Peternak Lokal

photo author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 22:15 WIB
BGN jelaskan alasan susu MBG memiliki kandungan susu segar kurang dari 30 persen. ((bgn.go.id))
BGN jelaskan alasan susu MBG memiliki kandungan susu segar kurang dari 30 persen. ((bgn.go.id))


(KLIKANGGARAN) - Kandungan susu segar dalam produk “Susu Sekolah” program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai perhatian publik lantaran hanya mencapai 30 persen. Produk berisi 125 ml itu diklaim dibuat sendiri oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Sorotan publik muncul karena dinilai tidak sesuai dengan ekspektasi pemberian susu segar kepada penerima manfaat. Namun, pihak BGN menegaskan bahwa komposisi produk tersebut sudah memenuhi ketentuan gizi yang berlaku.

Kandungan Susu MBG Dianggap Setara Susu Segar
BGN menjelaskan bahwa formulasi susu MBG telah disesuaikan dengan standar gizi susu cair penuh berdasarkan Peraturan BPOM No. 13 Tahun 2023, sehingga manfaat gizinya tetap maksimal.

Baca Juga: IKA PMII UI Kecam Keras Trans7: Tayangan yang Menghina Pesantren Harus Diproses Hukum

“Walau belum 100 persen menggunakan susu segar lokal, kandungan gizi susu MBG, mulai dari protein, kalsium, hingga vitamin D dibuat setara dengan susu segar,” ujar Tim Pakar Bidang Susu BGN, Epi Taufik, Selasa (14/10/2025).

“Anak-anak tetap dapat energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan belajar,” tambahnya.

Epi juga menegaskan bahwa kandungan mineral, lemak, dan protein dalam susu MBG masih sesuai dengan kebutuhan anak-anak.


“Kandungan kalsium tidak kurang dari 15 persen daily value, kadar lemak tidak kurang dari 3 persen, kadar protein tidak kurang dari 2,7 persen, dan kadar karbohidrat dan mineral tidak kurang dari 7,8 persen,” jelasnya.
“Jadi, bukan berarti jika susu segarnya 20 persen lalu sisanya semua air,” lanjutnya.

Baca Juga: Patrick Kluivert Gagal Antar Garuda ke Piala Dunia: Kritik Mengalir Deras, Nasib di Tangan Exco PSSI

Permintaan Susu Nasional Meningkat Sejak MBG Berjalan
Menurut Epi, program MBG turut mendorong peningkatan konsumsi susu nasional secara signifikan.


“Sebelum ada MBG, kebutuhan susu nasional sekitar 4,7 juta ton per tahun. Dengan adanya MBG, permintaan naik menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun,” ujarnya.

“Ini artinya, ada ruang pertumbuhan besar bagi peternak lokal untuk mengisi pasar yang selama ini dikuasai impor,” imbuhnya.

MBG Dinilai Dorong Pasar Domestik Susu Segar
Saat ini, 90 persen kebutuhan susu segar masih dipasok oleh peternak lokal dan menengah, sementara sisanya berasal dari industri besar.

Baca Juga: Mentan Amran Ungkap Ribuan Kios Pupuk Bermasalah: 2.039 Dicabut Izin, Kerugian Petani Capai Rp600 Miliar


“Dengan MBG, pasar domestik menjadi lebih pasti. Peternak lokal memiliki insentif kuat untuk meningkatkan produksi, kualitas, dan kapasitas usaha mereka,” kata Epi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X