Merebak 6 Kasus Keracunan Siswa dalam Program MBG, Ratusan Korban Dirawat hingga Jadi Alarm Serius Soal Standar Kebersihan

photo author
- Kamis, 18 September 2025 | 14:38 WIB
Menyoroti sederet kasus keracunan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir. ( (X.com/@ristyardhini))
Menyoroti sederet kasus keracunan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir. ( (X.com/@ristyardhini))


(KLIKANGGARAN) – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang pemerintah untuk menambah gizi siswa sekolah, justru kembali menuai sorotan.

Dalam sepekan terakhir, sedikitnya enam daerah melaporkan kasus keracunan massal yang dialami ratusan pelajar setelah menyantap sajian MBG.

Kasus terbaru terjadi di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, di mana ratusan siswa dari jenjang SD hingga SMA harus dilarikan ke rumah sakit.

Berdasarkan data resmi RSUD Trikora Salakan per Kamis, 18 September 2025 pukul 06.00 WITA, total pasien mencapai 251 orang.

Baca Juga: 5 Fakta Rekonstruksi Mutilasi Kos Surabaya: Motif Dendam, 37 Adegan, hingga Insiden Horor Saat Pelaku Pastikan Korban di Lantai 2

“Pasien yang masuk tercatat 251 orang, 173 sudah kembali ke rumah, sementara 78 masih dirawat dengan observasi 1x24 jam,” demikian keterangan pihak RSUD Trikora.

Daftar Panjang Kasus MBG dalam Sepekan

Lamongan, Jawa Timur (17 September 2025)
Sebanyak 13 siswa SMA Negeri 2 Lamongan mengalami gejala mual dan pusing usai menyantap menu MBG. Mereka dirawat di RSI Nasrul Ummah.

Seorang guru menyebut gejala muncul tak lama setelah jam makan siang. Dari 13 korban, empat sudah dipulangkan, sedangkan sisanya menjalani rawat jalan.

Garut, Jawa Barat (17 September 2025)
Di Kadungora, Garut, sebanyak 194 siswa keracunan setelah menyantap paket MBG berisi nasi, ayam woku, tempe orek, sayur lalapan, dan stroberi.

Baca Juga: Terkini Kasus Kepsek SMPN 1 Prabumulih, Viral Video Haru, Klarifikasi Wali Kota Arlan hingga Ajudan Presiden Prabowo Turun Tangan

Menu itu disalurkan oleh Yayasan Al Bayyinah 2 Garut. Akibatnya, 19 siswa harus dirawat intensif di berbagai rumah sakit, sementara sisanya mendapat penanganan di puskesmas setempat.

Sumbawa, NTB (16 September 2025)
Kasus serupa juga menimpa siswa di Kecamatan Empang. Puskesmas Empang tak mampu menampung jumlah korban sehingga mushola hingga teras gedung dipakai sebagai ruang perawatan darurat.

Data menunjukkan, korban berasal dari MTSN 2 (94 siswa), MIN 3 (20 siswa), MAN 3 (11 siswa), dan SMPN 3 (2 siswa).

Baubau, Sulawesi Tenggara (16 September 2025)
Sebanyak 37 siswa SMA Negeri 7 dan SD Hidayatullah Baubau juga mengalami keracunan dengan gejala mual, muntah, dan pusing.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X