KLIKANGGARAN -- Terkait viralnya video ceramah yang diduga menormalkan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) akhirnya Oki Setiana Dewi minta maaf.
Oki Setiana Dewi pun memberikan klarifikasinya melalui unggahan di Istagram miliknya pada Jumat, 4 Feberuari 2022.
Dalam unggahan Instagramnya Oki Setiana Dewi mengakui dirinya mendapatkan pesan terkait video ceramahnya yang viral tersebut.
Lebih lanjut Oki Setiana Dewi pun mengunggah video dengan versi lebih panjang dari potongan video yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu.
Dijelaskan juga oleh Oki Setiana Dewi bahwa ceramah tersebut terjadi di dua atau tiga tahun yang lalu.
"Jumat Mubarak
Assalamu’alaikum sahabat semua, kemarin saya mendapatkan pesan dari beberapa teman mengenai potongan ceramah saya 2 atau 3 tahun lalu. Di atas inilah videonya versi lebih panjang," tulis Oki Setiana Dewi dikutip Klikanggaran.com dari akun instagramnya @ikisetianadewi pada Sabtu, 5 Februari 2022.
Kemudian Oki Setiana Dewi mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan terhadapnya, dan dirinya menegaskan bahwa dirinya sangat menolak KDRT.
"Terimakasih atas perhatian dan kasih sayangnya. Tentu saya sangat menolak kekerasan dalam rumah tangga. Mohon maaf lahir batin atas kesalahan dalam menyampaikan dan semoga Allah mengampuni saya dalam setiap kesalahan-kesalahan saya," tambahnya.
Artikel Terkait
Garang! Dua Petinju Putri PALI Sama-Sama Menang KO Atas Petinju Lahat dan OKI, Melaju ke Babak Final
Menyibak Tabir Dana BTT Kabupaten OKI, MAKI Sebut Oknum APH Kejati Sumsel, Ada Apa?
Oki Setiana Dewi Sebut KDRT adalah Aib yang Harus Ditutupi, Warganet Geram!
Inilah Profil Ustazah Oki Setiana Dewi, Latar Pendidikannnya Mengejutkan, Ternyata Lulusan S3 UIN
Apa Komentar MUI terkait Pernyataan Ustazah Oki Setiana Dewi tentang KDRT?
Alissa Wahid Komentari Ceramah Oki Setiana Dewi Tentang 'KDRT adalah Aib', Apa Katanya?
Berbeda dengan Oki Setiana Dewi, Apa Kata Mamah Dedeh Tentang KDRT?
Suami Oki Setiana Dewi, Ory Vitrio Abdullah Ikut Disorot setelah Viralnya 'KDRT adalah Aib', Siapakah Ory?