Bagaimana, gampang bukan? Terlihat seperti puisi penyair yang sesungguhnya gak? Anggap saja iya. Agar bahasannya selesai.
Yang paling penting dari menulis puisi adalah, tulislah puisi dengan ikhlas. Teruslah menulis. Jangan pedulikan bagus dan tidak. Bagus dan tidak itu relatif. Teruslah menulis, tambahlah jam terbang. Menulis puisi tidak untuk agar kita bisa jadi penyair. Menulis puisi itu tentang bagaimana caranya mencurahkan kebijaksanaan hati pada sebuah tulisan.
Satu kalimat terakhir untuk tulisan ini adalah;
“Puisi pasti selalu puitis. Tapi tidak setiap tulisan yang puitis itu disebut puisi.”
Salam ...
el hida, Tasikmalaya, 29112017*
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuannya untuk mensharenya kepada teman-teman Anda, terima kasih.
Artikel Terkait
Ada Keintiman di Bilik Sastra 2
Hadiah Nobel Sastra yang Tertunda
Bobroknya Birokrasi dan Borok Korupsi dalam Karya Sastra
Jelang HUT PALI ke-6, Begini Kata Ketua LPJKP Sumsel, Sastra Suganda
Lomba Kritik Sastra Karya Denny JA Berhadiah Ratusan Juta