KLIKANGGARAN – Besari (bukan nama sebenarnya) adalah seorang perempuan yang sangat cantik. Dia mempunyai banyak kisah mistis yang memenuhi laci ingatan saya. Saya bagikan pada Sobat Klik untuk pembelajaran bersama bahwa kita ini hanya manusia. Ya, manusia yang lemah dengan banyak salah, yang hanya bisa memohon pertolongan pada Allah.
Kisah hidup Besari sarat dengan kisah mistis yang seringkali tidak masuk di akal saya. Awalnya saya tidak terlalu menanggapi hal-hal aneh yang sering dia ceritakan. Tapi, seiring berjalannya waktu, saya merasakan bulu kuduk berdiri tiap masuk ke rumahnya. Sobat Klik, tidak percaya? Ini salah contoh penyebab bulu kuduk saya berdiri.
Satu hari Besari merayakan ulang tahun kesekian. Dia mengundang banyak teman, termasuk saya, ke rumahnya. Saat melangkah ke sana saya berharap tidak bertemu dengan kisah mistis lain darinya. Kebetulan hari itu atasan saya memberikan bekal setumpuk pekerjaan yang harus rampung esok harinya.
Di ruang tamu Besari, duduk seorang teman lain yang menamakan dirinya ‘orang pintar’. Ke ‘orang pintar’ inilah Besari sering meminta tolong jika sedang ada masalah. Melihat saya datang, Besari langsung menghampiri dan memeluk saya. Dia gembira melihat saya datang karena tadinya mengira saya masih di kantor.
Singkat cerita, belum sempat doa panjang umur dipanjatkan, insiden terjadi. Si ‘orang pintar’, sebut saja Karma, mengeluarkan kalimat yang membuat ruangan jadi hening seketika.
“Besari kesurupan!” teriak Karma.
“Ngaco aja lu!” balas tamu lain setelah sembuh dari terkejut.
“Dia, yang di dalam badan dia, nggak suka ada Blackrose di sini.” (di lingkungan kami, orang-orang memanggil saya Blackrose)
Baca Juga: Percepat Pengembangan KUMKM, Kemenkop Gelar Nusantara Festival UMKM 2022
Tentu saja kami semua terpana. Karma berdiri dan menarik tangan Besari untuk menjauh dari saya, tapi Besari menolak. Tangannya makin erat memeluk saya. Karma menggerak-gerakkan tangan dengan cepat sambil menatap tajam ke mata Besari. Kami para tamu saling pandang.
Saya belum sempat mencerna situasi dadakan itu, tiba-tiba tubuh Besari jatuh ke lantai. Posisinya menjadi duduk di lantai dengan kepala menunduk. Sekian detik kemudian perlahan kepalanya mendongak ke saya. Matanya menatap tajam, merah, lalu tawanya melengking panjang.
Detik berikutnya seperti scene film horor, Besari berdiri dan menyerang saya. Dalam kondisi terkejut setengah linglung spontan saya mundur menghindari cakaran kukunya yang panjang. Spontan pula bibir saya membaca Surat An-Naas entah berapa kali.
Suasana menjadi super tegang, semua tamu berusaha menenangkan Besari yang masih ingin menyerang saya. Suaranya melengking panjang dan tinggi, penuh amarah, alhasil tetangga berdatangan. Ramai-ramai mereka memegang kedua tangan Besari yang tenaganya mendadak menjadi kuat.
Artikel Terkait
Cerita Mistis dan Teror Rumah Angker di Lereng Lawu Bagian Tiga
Cerita Mistis Makam Keramat Murid Pangeran Diponegoro di Sleman
Cerita Mistis di Parangkusumo, Kisah Para Pengabdi Ratu Pantai Selatan
Cerita Mistis di Balik Gedung Tinggi, Siksaan Pasang Susuk dan Terkena Santet
Cerita Mistis dari Dieng, Suara Denting Sendok dan Cangkir