Wisata Spiritual Astana Mengadeg, Mengenal Filosofi Pangeran Samber Nyowo

photo author
- Kamis, 16 Desember 2021 | 17:08 WIB
Wisata Spiritual Astana Mengadeg (Klikanggaran/Nyai_Sampur)
Wisata Spiritual Astana Mengadeg (Klikanggaran/Nyai_Sampur)

KLIKANGGARAN--Kembali bersama Nyai Sampur dalam Wisata Spiritual Astana Mengadeg yang berada di sebuah bukit di ketinggian 750 Mdpl, peziarah harus menaiki tangga yang cukup banyak hingga mencapai ke tempat peristirahatan terakhir Raden Mas Said (Mangkunegaran I) atau lebih dikenal dengan nama Pangeran Samber Nyowo.

Sebenarnya nama Pangeran samber Nyowo adalah julukan yang di berikan oleh Belanda kepada Raden Mas Said. Saat Raden Mas said berhasil membunuh banyak sekali tentara Belanda pada pemberontakan Raden mas Said terhadap Belanda.

Wisata Spiritual Astana mengadeg adalah tentang Pangeran Samber Nyowo yang kemudian menjadi salah satu Pahlawan nasional Indonesia, beristirahat terakhir di Astana Mengadeg (Mengadeg: Berdiri) adalah komplek pemakaman trah awal Mangkunegaran dan kerabat dekat (dalem) Praja Mangkunegaran.

Selain makam PAngeran Samber Nyowo, di sana dimakamkan Mangkuneran I (Raden Mas Said) Mangkunegaran II, Mangkunegaran III beserta kerabat dekat dan pembantu setia mereka. Total ada 125 makam di Astana Mengadeg. Makam Astana Mengadeg ada sejak tahun 1795.

Baca Juga: Kalah Pilkada Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam Banting Setir Jadi Advokat?

Saat Nyai datang ke Wisata Spiritual Astana Mengadeg, disana banyak kera, suasananya sejuk, sepanjang nyai menaiki tangga, suara tonggeret menjadi musik alam yang menghantar sampai ke puncak bukit.

Walaupun diperlukan tenaga extra untuk bisa mencapai puncak, karena tangga yang begitu banyak dan medan yang berkelok kelok tetapi pemandangan disepanjang jalan cukup indah, tempatnya yang cukup bersih membuat Nyai nyaman mendaki sampai Tempat Pangeran samber Nyowo disemayamkan.

Astana Mengaded
Astana Mengaded (Klikanggaran/Nyai_Sampur)

Letak tempat Wisata Spiritual Astana mengadeg berada di samping Astana Giribangun tempat Mantan President Soeharto dimakamkan, hanya posisinya Astana Mengadeg lebih tinggi dari Astana Giribangun.

Baca Juga: Sebanyak 59 Kades Terpilih Hasil Pilkades Serentak Tahun 2021 Dilantik Bupati Batang Hari, Selamat!

Falsafah yang dimiliki Pangeran Samber Nyowo adalah “Rumongso melu andarbeni, kudu melu anggondeli. Yang artinya Merasa memiliki wajib ikut mempertahankan” sebuah falsafah patriotik yang menjadi dasar dan semangat Raden Mas Said memberontak pada pemerintahan Belanda untuk mempertahankan Negri ini.

Di tempat Wisata spiritual Astana mengadeg dari awal peziarah sudah dapat belajar banyak simbol simbol yang sarat dengan filosofi.

Disana ada gapura belah yang dintaranya ada simbol Naga. Gapura belah bermakna bahwa manusia harus fokus pada tujuannya, pikirannya tidak terbelah belah. Fokus pada tujuan yang sesuai dengan kehendak Tuhan YME, diantara gapura belah juga terdapat patung Naga. Yang berarti manusia harus andhap asor.

Baca Juga: Sungguh Tercela, Oknum Petugas Kelurahan Lakukan Pelecehan Seksual terhadap 3 Siswi SMK yang sedang Magang

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X