Studi ini juga menemukan bahwa kesehatan mental wanita lebih terpengaruh oleh pandemi daripada pria. Orang yang lebih muda terkena dampak lebih dari kelompok usia yang lebih tua, karena mereka menderita kurangnya interaksi teman sebaya setelah sekolah ditutup dan pembatasan sosial lainnya diberlakukan.
“Selain itu, kaum muda lebih cenderung menjadi pengangguran selama dan setelah krisis ekonomi daripada orang yang lebih tua,” catat para peneliti.
Baca Juga: Menyusul Pernyataan Keras Ahok, CBA: Segera Gelar Penyelidikan Mega Proyek RDMP Balikpapan
Peringatan bahwa gangguan kesehatan mental menambah risiko penyakit lain dan bunuh diri, studi tersebut meminta pemerintah di seluruh dunia untuk memperkuat sistem kesehatan mental.
“Mereka harus mempertimbangkan pesan kesehatan masyarakat tentang dampak kesehatan mental dari COVID-19, bagaimana individu dapat mengelola kesehatan mental mereka dengan baik, dan jalur yang ditentukan dengan baik untuk penilaian dan akses layanan,” kata surat kabar itu.***
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.
Artikel Terkait
Di Tegal, Penurunan Covid-19 dan Capaian Vaksinasi, Tingkatkan Optimisme Perekonomian dan IKK
Kasus Covid-19 Menurun, KA Aglomerasi Kembali Hadir Layani Pelanggan Kereta Mulai 4 Oktober
Vaksin Covid-19 Baru Akan Diperlukan pada Pertengahan 2022 untuk Perangi Virus Generasi Berikutnya
28 Atlet Official dan Panpel Positif Covid 19, Bagaimana Kelanjutnan PON XX Papua?
Panitia PON yang Positif Covid Tidak Jadi Isolasi di Kapal, tetapi Pindah ke Hotel
Gelombang Ketiga Covid-19 Pasti Datang, Pembacaan Tarot Denny Darko
Lapor! Kasus Covid-19 PON XX Papua Makin Nambah, Solusinya?
Pfizer Meminta AS untuk Mengizinkan Vaksin Covid untuk Anak-anak Usia 5 hingga 11 tahun
Anggota Ada yang Positif COVID, Genesis Tunda Tur Tunggal di Glasgow dan London.