Klikanggaran.com-- Sebuah penelitian yang dipublikaksikan di jurnal Science menemukan bukti bahwa vaksin Moderna menghasilkan kekebalan yang mampu bertahan hingga enam bulan dan tidak ada indikator bahwa orang yang divaksinasi memerlukan suntikan penguat.
Penelitian itu juga mencatat bahwa titik waktu enam bulan ini sangat penting karena saat itulah memori kekebalan sejati yang dihasilkan vaksi Moderna telah terbentuk.
Para peneliti juga ngatakan bahwa vaksin Moderna Covid-19 menyebabkan respons imun dan antibodi yang kuat selama setidaknya enam bulan setelah peserta uji klinis divaksinasi sepenuhnya, kemungkinan respons imun bisa bertahan lebih lama.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Bed Occupancy Rate (BOR) Jawa Barat Sudah Satu Digit 9,3 Persen, Tetap Jaga Prokes
Hasil penelitian vaksin Moderna itu juga menunjukkan bahwa memori kekebalan yang kuat ini bertahan di semua kelompok umur yang diuji, termasuk pada orang di atas usia 70 tahun, demografi yang sangat rentan terhadap Covid-19 yang parah.
"Memori kekebalan stabil, dan itu mengesankan. Itu indikator yang baik dari daya tahan vaksin mRNA," kata Shane Crotty, seorang profesor di La Jolla Institute for Immunology (LJI) di AS, sebagaimana dilansir India Today.
Para peneliti membandingkan pasien Covid-19 yang pulih dengan peserta uji coba vaksin yang menerima dosis 25 mikrogram vaksin Moderna selama uji klinis fase 1.
Baca Juga: Turun-Naik Level PPKM di Kabupaten Purwakarta, dari 4 kembali ke 2, Kok Bisa?
"Kami ingin melihat apakah seperempat dosis mampu menginduksi respon imun," kata penulis pertama studi Jose Mateus Trivino, seorang rekan postdoctoral di LJI.
"Kami berkesempatan untuk menerima sampel dari peserta uji coba Moderna fase 1 asli yang telah menerima dua suntikan vaksin 25 mikrogram, dengan selang waktu 28 hari," kata Trivino.
Dosis vaksin ini adalah seperempat dari dosis 100 mikrogram Moderna yang diberikan otorisasi darurat oleh Food and Drug Administration (FDA) AS.
Baca Juga: Satgas Yonif 512 QY Bagikan Masker kepada Warga Perbatasan
Sementara para peneliti tidak tahu apakah dosis yang lebih kecil ini sama efektifnya dengan dosis standar, penelitian menunjukkan bahwa respon sel T dan antibodi pada kelompok dosis yang lebih kecil masih kuat.
Mereka menemukan bahwa vaksin Moderna memacu respons imun adaptif terhadap protein lonjakan SARS-CoV-2 yang hampir identik dengan respons sistem kekebalan terhadap infeksi alami.
Artikel Terkait
Nakes Lanud ZAM Terima Suntikan Vaksin Moderna
Di Jepang, 2 Orang Meninggal setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Moderna dari Batch yang Ditarik
Ada Apa dengan Vaksin Moderna, Kok, Jepang Menyetopnya?
Jepang Menangguhkan Vaksin Moderna Covid setelah Satu Juta Dosis Lagi Ditemukan Terkontaminasi
Yuk, Aaaaaah, Kita Coba Memahami Vaksin mRNA yang Dikembangkan Moderna dan Pfizer