Di Jepang, 2 Orang Meninggal setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Moderna dari Batch yang Ditarik

photo author
- Sabtu, 28 Agustus 2021 | 20:11 WIB
Ilustrasi Vaksinasi (Pixabay/geralt)
Ilustrasi Vaksinasi (Pixabay/geralt)

KLIKANGGARAN-- Dua orang meninggal di Jepang setelah menerima dosis vaksin Moderna dari batch yang ditangguhkan sebagai tindakan pencegahan setelah beberapa botol terkontaminasi dengan bahan asing yang tidak diketahui.

Sebagaimana dilansir RT.com, para korban vaksin Moderna itu adalah laki-laki berusia 30-an, masing-masing menerima dosis Moderna kedua dari salah satu dari tiga pabrik yang ditangguhkan pada hari Kamis, kata Kementerian Kesehatan pada hari Sabtu.

Investigasi penyebab kematian vaksin Moderna tersebut sedang berlangsung.

Peluncuran lebih dari 1,63 juta dosis di Jepang dihentikan setelah distributor domestik vaksin, Takeda, memberi tahu pemerintah tentang bahan asing yang ditemukan di 39 botol yang tidak terpakai.

Baca Juga: Organisasi Relawan Siaga Adakan Vaksinasi untuk Relawan dan Masyarakat Umum

Semua dosis yang terkontaminasi diproduksi di pabrik Madrid yang dijalankan oleh perusahaan Spanyol Rovi, yang mengatakan bahwa botol-botol yang dimaksud adalah milik kelompok yang dikirim secara eksklusif ke Jepang.

Komposisi zat asing itu tidak segera jelas. Namun, saluran TV Jepang NHK melaporkan bahwa beberapa dosis terkontaminasi dengan partikel logam, mengutip sumber Kementerian Kesehatan.

Vaksin dari tempat yang kemungkinan terkontaminasi telah dikirim ke 863 tempat vaksinasi di seluruh Jepang.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Ambil Alih Aset BLBI

Taro Kono, menteri yang bertanggung jawab atas kampanye imunisasi negara itu, mengatakan pada hari Jumat bahwa lebih dari 500.000 inokulasi telah dilakukan dengan menggunakan dosis dari lot yang bersangkutan. “Sepertinya tidak ada masalah keamanan yang serius saat ini,” kata Kono.

Namun demikian, Moderna mengumumkan penyelidikan atas masalah ini, dan regulator obat UE, European Medicines Agency (EMA), meluncurkan penyelidikannya sendiri untuk menentukan apakah pasokan Eropa terpengaruh.

Sumber: RT.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X