Virus corona menggunakan protein lonjakan untuk masuk dan menginfeksi sel.
"Responnya sebanding. Tidak lebih tinggi dan tidak lebih rendah," kata Asisten Peneliti LJI Profesor Daniela Weiskopf.
Baca Juga: PT PIL Distribusikan Unit Pertashop ke Wilayah Provinsi Bali
Studi ini juga menunjukkan kekuatan sel T "reaktif silang", sel kekebalan yang memicu respons antibodi yang lebih cepat dan lebih baik.
Para peneliti menemukan bahwa orang dengan sel T reaktif silang memiliki respons antibodi yang lebih kuat secara signifikan terhadap kedua dosis vaksin.
"Jika Anda memiliki reaktivitas kekebalan ini, sistem kekebalan Anda dapat menyerang lebih cepat terhadap virus. Dan beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa seberapa cepat sistem kekebalan bereaksi adalah kuncinya," tambah para peneliti.*
Apabila Anda pikir bahwa teman Anda akan tertarik dengan artikel ini, mohon kesediaannya untuk men-share kepadanya, terima kasih.
Artikel Terkait
Nakes Lanud ZAM Terima Suntikan Vaksin Moderna
Di Jepang, 2 Orang Meninggal setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Moderna dari Batch yang Ditarik
Ada Apa dengan Vaksin Moderna, Kok, Jepang Menyetopnya?
Jepang Menangguhkan Vaksin Moderna Covid setelah Satu Juta Dosis Lagi Ditemukan Terkontaminasi
Yuk, Aaaaaah, Kita Coba Memahami Vaksin mRNA yang Dikembangkan Moderna dan Pfizer