KLIKANGGARAN-- Jika mendengar kata “museum”, dalam pikiran saya adalah kata “menyenangkan”. Ya, museum sama dengan menyenangkan. Dengan kata lain, berkunjung ke museum adalah suatu aktivitas yang menyenangkan.
Setidaknya, itulah yang saya rasakan saat berkunjung ke beberapa museum di Jakarta, tempat saya berdomisili. Selain di Jakarta, sensasi menyenangkan juga saya alami saat berkunjung ke museum di beberapa kota.
Berkunjung ke museum bisa menjadi alternatif dalam wisata agenda Anda. Banyak hal menyenangkan yang bisa kita dapatkan dengan mengunjungi museum.
Baca Juga: Denmark Open 2021: Jepang Tempatkan Empat Wakilnya di Final, Indonesia Tanpa Wakil.
Kita bisa merasakan sensasi kehidupan pada masa lalu atau atmosfer saat suatu peristiwa berlangsung di museum yang sedang kita kunjungi.
Umpamanya, kita berjunjung ke Museum Sumpah Pemuda yang merupakan salah satu tempat berlangungnya Kongres Pemuda II tahun 1928. Kita bisa memasuki gedung yang sama saat peristiwa monumental itu berlangsung.
Ada beberapa museum yang merupakan tempat penyimpanan. Artinya, museum itu bukan tempat kejadian berlangsungnya suatu peristiwa, melainkan tempat penyimpanan benda-benda bersejarah.
Beberapa museum ini ada di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), misalnya, museum transportasi. Di museum itu, kita bisa menyaksikan secara fisik riwayat kendaraan yang digunakan di negeri ini dari masa ke masa.
Untuk Anda yang suka berfoto, museum bisa menjadi tempat berfoto yang menarik, terutama di museum yang merupakan bangunan zaman kolonial. Ada sensasi tersendiri ketika kita bisa berfoto dengan latar belakang bangunan lawas.
Bahkan, bisa juga kita bergaya seperti para tokoh atau berfoto di samping patung tokoh yang diabadikan di suatu museum.
Baca Juga: Evos Legends Tumbangkan Alter Ego di Babak Playoffs MPL ID Season 8, Sampai Jumpa Alter Ego
Beberapa museum menyediakan ruang audiovisual untuk pengunjung yang ingin mengetahui beberapa informasi dalam bentuk video, seperti di Museum Kebangkitan Nasional dan Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Tentu hal ini bisa menjadi variasi dalam menyerap informasi yang disajikan dalam museum. Pengunjung tidak hanya membaca keterangan-keterangan yang disajikan secara tertulis, tetapi juga dapat menambah wawasan dalam bentuk audiovisual.