Elena Valleta: Si Putri Hutan

photo author
- Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB
Ilustrasi (Pixabay/Kyraxys)
Ilustrasi (Pixabay/Kyraxys)

Pria itu menatap ke istana lalu lewatlah seorang pengawal yang sedang berjaga, pria itupun mengarahkan jari telunjuknya ke arah pengawal tersebut, dan pengawal tersebut langsung jatuh tak sadarkan diri lalu pria tersebut meninggalkannya dan berjalan ke arah perkampungan.

Sepeninggal pria tersebut, Kael dan Elena menghampiri pengawal tersebut lalu Kael memeriksa denyut nadinya dan didapatinya bahwa pengawal tersebut sudah tewas. Melihat hal itu, Elena segera bangkit untuk mengejar pria tersebut. Namun, Kael segera menahannya dan membawa Elena kembali ke dalam gua.

“Mengapa kamu melarangku mengikuti pria itu?” kesal Elena. Saat ini mereka sudah berada di dalam gua dan tidak lagi memakai kain penghalang.

“Aku minta maaf karena telah melarangmu mengejar pria tersebut, aku sudah tau dia siapa dan aku merasa kita harus menyusun strategi dan punya persiapan yang matang sebelum bertemu dengannya.” Jelas Kael.

“Bagaimana caranya kamu tau siapa pria itu?” tanya Elena.

Kael tersenyum kepada Elena lalu berkata, “Dia Frock, orang yang telah menghancurkan istanaku dan membunuh keluargaku, saat itu aku masih berumur 12 tahun.” Kael menunduk dan menceka air matanya sambil tersenyum lalu melanjutkan ceritanya.

“Sore itu aku sedang bermain bola di taman istana dengan kedua kakak laki-lakiku. Tiba-tiba terdengar suara dentuman yang sangat keras dari dalam istana. Kami terkejut, dan segera berlari masuk ke dalam istana. Namun, saat hampir memasuki istana, kakak tertuaku Agel menahanku lalu memberikan kain penghalang ini. Dia menyuruhku memakainya dan tidak boleh melepaskannya. Aku pun bersembunyi di salah satu sudut istana dan melihat bagaimana Frock menghabisi seluruh keluargaku. Aku menyesal karna tidak dapat membantu mereka, tetapi aku pastikan akan menyuruhnya membayar apa yang telah ia lakukan kepada keluargaku. Setelah kejadian itu aku berjalan keluar dari istana dan menemukan hutan ini. Aku mempelajari berbagai misteri dari hutan ini dan segala keanehannya lalu memilih menetap disini.”

“Aku minta maaf Kael, aku tidak tau.” Sesal Elena, ia merasa sedih mendengar cerita Kael. Kael hanya tersenyum lalu bangkit mendekati Elena dan mengelus puncak kepalanya. “Ayo, kita persiapkan rencana untuk menghentikan Frock si jahat!” ajak Kael. Setelah itu, mereka pun segera menyusun rencana dan siasat bahkan memperkuat ilmu kekuatan mereka.

Empat hari setelah mereka bertemu Frock, kini Elena dan Kael sudah sangat kuat dan tidak terkalahkan. Mereka juga sudah mempersiapkan diri dan rencana secara matang. Saat ini, mereka tengah berada di dalam istana sambil bersembunyi di dekat singgasana raja dengan kain penghalang yang menutupi. Beberapa saat kemudian, datanglah seorang pemuda lalu pemuda itu menghadap raja, ayah Elena.

“Siapakah dirimu nak? Sepertinya aku belum pernah melihatmu.” Tanya raja. Pemuda itu hanya tersenyum miring mendengarnya. Melihat hal itu, raja melanjutkan ucapannya “Apakah ada yang kau butuhkan dariku nak?”

“Aku hanya menginginkan istanamu.” Ucap pemuda itu dan dia pun berubah menjadi seorang pria dewasa, dia Frock.

Raja terkejut melihat apa yang terjadi di depannya dan segera memanggil pengawal. Saat ini ruang singgasana sudah dipenuhi dengan pengawal kerajaan mereka mengelilingi Frock, sedangkan yang dikelilingi hanya tertawa sambil menyeringai. Peperangan pecah setelah Frock menunjuk salah satu pengawal dan menyebabkan pengawal itu tewas.

Melihat sudah banyak pengawal yang berjatuhan karena ulah Frock, Elena dan Kael keluar dari tempat bersembunyinya dan segera berhadapan dengan Frock. “Wah ternyata ada yang berani melawanku di sini.” Kata Frock. Raja memanggil Elena untuk menjauh dari medan pertempuran tapi Elena tidak mendengarkannya malah meminta ayahnya untuk membawa ibunya pergi dari istana, raja pun semakin khawatir melihatnya tetapi tak urung mengikuti apa yang anak perempuannya itu katakan.

Saat Frock ingin menunjuk raja dengan jari telunjuknya, Kael segera menghalanginya. Karena perbuatan itu Frock menjadi marah dan petempuran pecah di antara mereka. BUM! Frock lebih dulu menyerang dengan mengeluarkan sabuk miliknya. Elena segera menghindar dan membalas dengan kekuatan angina miliknya. Kael diseberangnya juga melepaskan tombak bayangan ke arah perut Frock. BUK! Serangan mereka berhasil ditahan Frock dengan tameng emas miliknya. Sehingga, Elena dan Kael mundur beberapa langkah. Frock segera membalas dengan tangan bayangan hitam miliknya yang mengejar Elena dan kael. SPLASH! Mereka segera menghindar dan berpindah tempat ke belakang Frock.

CTARR! Kekuatan bulan Elena berhasil membuat Frock tersungkur karena terkejut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: opini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB
X