Kekuatan Karakter Perempuan dalam Novel "Aruna & Lidahnya" Karya Laksmi Pamuntjak: Telaah Feminisme Radikal

photo author
- Rabu, 3 April 2024 | 13:48 WIB
Kekuatan Karakter Perempuan dalam Novel "Aruna & Lidahnya" Karya Laksmi Pamuntjak: Telaah Feminisme Radikal (Dok. Gramedia)
Kekuatan Karakter Perempuan dalam Novel "Aruna & Lidahnya" Karya Laksmi Pamuntjak: Telaah Feminisme Radikal (Dok. Gramedia)

KLIKANGGARAN -- Dalam lorong-lorong kata dan rasa, Laksmi Pamuntjak melukiskan sebuah dunia di mana kekuatan, kecerdasan, dan rasa ingin tahu perempuan tidak sekadar diterima, tetapi diperjuangkan dengan ganasnya.

Novel kontemporer Indonesia yang berkilauan, "Aruna & Lidahnya", menjadi landasan eksplorasi yang memikat tentang jalinan kompleksitas hubungan antara perempuan, makanan, dan politik dalam sebuah narasi yang kaya warna.

Teori Feminisme Radikal, sebagai pendorong utama dibalik analisis ini, menawarkan jendela yang menggugah untuk melihat betapa Laksmi Pamuntjak menghadirkan karakter-karakter perempuan yang tidak hanya kuat, tetapi juga membangkitkan rasa keingintahuan akan dunia di sekitar mereka.

Dalam perjalanan memahami Aruna, sang protagonis, kita berhadapan dengan pemandangan yang menakjubkan: seorang ahli biologi makanan yang menembus ranah kuliner yang didominasi oleh laki-laki.

Keberanian, keteguhan, dan kecerdasannya menjadi sorotan, melukis gambaran seorang perempuan yang menolak untuk terjebak dalam belenggu stereotip gender.

Namun, kehebatan Laksmi Pamuntjak tidak berhenti di situ. Dalam setiap halaman, kita disuguhkan dengan karakter-karakter perempuan lainnya, seperti Lidah, sosok koki tangguh yang menghadirkan kepekaan mendalam terhadap kehidupan sehari-hari perempuan.

Dinamika kekuatan yang terjalin antara mereka menghadirkan refleksi yang menyentak tentang kompleksitas dalam berhadapan dengan norma-norma patriarki yang menjelma di dalam masyarakat.

Lebih dari sekadar cerita, "Aruna & Lidahnya" menjadi panggilan batin untuk mempertanyakan dan mengkritisi norma-norma yang membatasi perempuan dalam tatanan sosial.

Dengan lantangnya, Laksmi Pamuntjak menantang stereotip gender, mengajak pembaca untuk menyelami perjuangan karakter-karakternya, dan pada gilirannya, merenungkan panggilan untuk perubahan menuju masyarakat yang lebih adil dan setara bagi semua gender.

Dalam dunia yang diwarnai oleh aroma kata dan rasa, Novel "Aruna & Lidahnya" bukan sekadar novel. Ia adalah karya seni yang mempesona, menyelipkan pesan-pesan keberanian, perjuangan, dan harapan di setiap halamannya.

Penulis: Tiara Prisilia Amanda (Mahasiswa Unpam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB
X