KLIKANGGARAN -- Kinerja audited PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII) pada tahun 2021 berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp7,7 miliar. Dengan capaian tersebut, anak perusahaan yang didirikan oleh Pelindo pada akhir tahun 2017 yang bergerak dalam bidang investasi tidak lagi menderita kerugian seperti periode sebelumnya.
Aktivitas bisnis utamanya adalah melakukan investasi di sektor riil dan sektor keuangan. Pada sektor Keuangan, PII yang merupakan anak usaha PT Pelindo melakukan investasi di pasar modal dan pasar uang sesuai kebutuhan perusahaan dengan memperhatikan risk and return yang terukur.
“Bisnis PII dipengaruhi oleh nilai investasi pasar modal Indonesia yang tidak terlepas dari dinamika perekonomian dunia," ujar Arief Karna Miharja, Sekretaris Perusahaan PII, Rabu (20/7).
Pada tahun 2018-2019 yang lalu, kata Arief, situasi dan kondisi perekonomian diwarnai dengan adanya perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat (AS) dan Cina yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai investasi pasar modal Indonesia, hal menyebabkan instrumen investasi khususnya saham yang dimiliki oleh PII juga mengalami penurunan (mark to market sesuai PSAK 71).
“Pada periode tersebut laporan keuangan PII mengalami kerugian unrealize (kerugian yang masih bersifat potensial) khususnya terhadap saham-saham yang dimilikinya” lanjut Arief.
Dia menambahkan, bahwa pada tahun 2020, PII melakukan restrukturisasi bisnis dan organisasi dengan fokus pada recovery asset dan rebalancing portofolio investasi, yaitu dengan menjual instrument investasi yang beresiko tinggi (saham) dengan membeli instrument investasi yang beresiko rendah (Surat Utang Negara dan Obligasi Korporasi), dan berhasil membuat Perusahaan berkinerja positif.
“Trend positif ini berlanjut pada tahun 2022, tergambar pada kinerja Semester I 2022 ini PII mencetak laba bersih sebesar Rp 14,4 miliar,” jelas Arief.
PII juga terus berbenah dari sisi manejemen dan pengelolaan untuk menjamin pemenuhan aspek Good Corporate Governance dalam perusahaan.
“Terkait dengan pemberitaan pemberian tantiem/insentif kinerja tahun 2018-2019 kepada Direksi dan Komisaris PII, hal ini telah dibahas dengan BPK sebagai auditor yang berwenang, dan seluruh rekomendasi BPK telah ditindak-lanjut," pungkas Arief.
Artikel Terkait
Warren Buffett Menyebut Wall Street sebagai 'Ruang Perjudian'
Elon Musk Akan Ganti CEO Twitter Parag Agrawal dan Pecat Vijaya Gadde!
Sebanyak 20 Persen Kapal Kontainer Terjebak Kemacetan di Berbagai Pelabuhan Utama Dunia
Impor Energi China dari Rusia Terus Melonjak!
5 Cara Mengatasi Mobil Baret Halus yang Perlu Kamu Ketahui
Rusia Membatasi Ekspor Gas Penting untuk Produksi Chip
RESMI, Tarif Listrik Naik 17% Mulai 1 Juli, Tapi Tidak Semua Golongan Pelanggan!!
Lagi, Holywings Memohon Maaf, Sebut 3000 Karyawan Tunggu Nasib Karena Kasus Ini, Bagaimana Tanggapan Publik?
Kenali Istilah dalam Asuransi Agar Anda Tidak Bingung Saat Menjadi Nasabah
Kinerja Moncer Pelindo Pasca Merger