bisnis

Inilah Penjelasan Kepala BGN Soal Dugaan MBG Sebabkan Harga Ayam dan Telur Naik, Ungkap Solusi Tambah Peternak Baru

Rabu, 8 Oktober 2025 | 20:20 WIB
Foto ilustrasi - BGN mengungkapkan kemungkinan kenaikan harga ayam naik karena MBG. ((Unsplash/Polly Sadler))


(KLIKANGGARAN) — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menanggapi isu meningkatnya harga daging ayam dan telur yang disebut-sebut dipicu oleh pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurut Dadan, kenaikan harga tersebut tidak sepenuhnya salah, sebab kebutuhan bahan pangan meningkat seiring dengan mulai beroperasinya dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah.

“Wakil Kepala Kadin Indonesia menyatakan sekarang harga ayam naik dan meningkat karena kebutuhan makan bergizi. Saya kira ini ada benarnya,” ujar Kepala BGN, Dadan Hindayana, di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Baca Juga: Sinergi dan Kolaborasi Sukseskan Napak Tilas Sejarah Kebudayaan Islam Tana Luwu di Desa Pattimang

Permintaan Ayam dan Telur Melonjak

Dadan menjelaskan bahwa satu dapur SPPG rata-rata harus menyediakan makanan bagi sekitar 3.000 penerima manfaat.

“Setiap kali masak ayam untuk 3.000 orang penerima manfaat, butuh sekitar 350 ayam. Kalau satu kilogram satu ayam, maka butuh 350 kg atau 350 ayam,” paparnya.

“Kalau 2 kali seminggu saja, butuh 700 ayam, sebulan sudah dekat 2.800 ayam. Kebutuhan ayam memang meningkat di satu SPPG, kalau dikalikan dengan sejumlah SPPG saja nanti kami lihat kebutuhan ayam kami akan meningkat,” tambah Dadan.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Gerak Cepat Dorong Ekonomi 5,5 Persen: Sidak Himbara, Benahi Coretax, dan Siapkan Reformasi Pajak

Selain daging ayam, kebutuhan telur pun meningkat signifikan. Ia menyebut sekitar 3.000 butir telur dibutuhkan setiap hari dari sekitar 4.000 ekor ayam petelur.

Perlu Tambah Peternak Baru

Dadan menegaskan bahwa peningkatan konsumsi harus diimbangi dengan ketersediaan pasokan agar harga tidak melonjak terlalu tinggi.

“Jika tidak diikuti dengan peternak-peternak baru, saya kira kita akan kekurangan pasokan ayam dan telur,” tuturnya.

Baca Juga: Fenomena Meteor di Langit Cirebon Bikin Geger: Analis BRIN Ungkap Ukuran 3–5 Meter, Bandingkan dengan Kejadian di Bone 2009

Hingga kini, BGN mencatat sudah ada 10.681 dapur SPPG yang aktif beroperasi, dengan target meningkat hingga 25.400 dapur dalam waktu dekat.

Halaman:

Tags

Terkini