Komisi IX DPR Soroti Program MBG: Target Masih Belum Tepat Sasaran, DPR Minta Fokus 3T dan Singgung Kasus Keracunan

photo author
- Kamis, 2 Oktober 2025 | 16:45 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, singgung pelaksanaan MBG belum sesuai target penerima manfaat.  ( (Instagram/charleshonoris))
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, singgung pelaksanaan MBG belum sesuai target penerima manfaat. ( (Instagram/charleshonoris))


(KLIKANGGARAN) – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyoroti pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai belum sepenuhnya tepat sasaran. Ia menilai target penerima manfaat masih jauh dari harapan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di DPR RI, Rabu (1/10/2025), Charles mengingatkan pentingnya memastikan sebaran dapur MBG menjangkau daerah yang benar-benar membutuhkan.

Baca Juga: Judul (150 karakter) Timnas Indonesia Bertolak ke Arab Saudi, Ole Romeny 95 Persen Fit, Emil Audero Diragukan, Nadeo Dipanggil Tambahan Jelang Round

“Namun, dari sebaran dapur yang ada, saya belum melihat kalau ini adalah prioritas dari program MBG saat ini. Saya berharap ke depan atau bapak (Kepala BGN) bisa nggak sampaikan ke kita dapur-dapur yang sudah ada apakah sudah merefleksikan yang disampaikan bapak Presiden,” ujar Charles.

“Apakah sebaran dapur sudah banyak di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dan di daerah-daerah yang memiliki kerentanan gizi buruk?” imbuhnya.

Charles menegaskan, jika dapur MBG hanya beroperasi di kota besar, tujuan mulia untuk mengatasi gizi buruk anak-anak Indonesia akan sulit tercapai.

Baca Juga: KPK Tunggu Audit BPK untuk Pastikan Kerugian Negara dalam Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji 2023-2024 yang Ditaksir Capai Rp1 Triliun

Fokus ke Daerah Rentan Gizi Buruk
Politikus PDI-P tersebut meminta BGN lebih memprioritaskan pembangunan dapur MBG di wilayah dengan kerentanan gizi buruk dan tingkat kemiskinan ekstrem.

“Ke depan, saya berharap kita harus fokus membangun dapur-dapur dan menyediakan makanan untuk anak-anak kita yang ada di 3T,” ucapnya.

“Yang memang wilayah-wilayahnya rentan terhadap gizi buruk. Pak Menkes punya datanya tuh mana saja wilayah yang kemiskinan ekstrem, rentan terhadap gizi buruk. Fokus di sana, bukan di tempat orang yang banyak mampu,” lanjutnya.

Baca Juga: Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, 5 Santri Meninggal: Kisah Kakak Selamat Usai Berusaha Tolong Adiknya dari Reruntuhan

Kasus Keracunan dan Cucu Mahfud MD
Dalam kesempatan yang sama, Charles juga menyinggung pernyataan Mahfud MD yang mengaku cucunya menjadi korban keracunan MBG di Yogyakarta.

“Saya kaget sih kemarin tiba-tiba dapat berita cucunya Prof. Mahfud terkena keracunan juga, kan harusnya orang mampu ya, bukan menjadi prioritas penerima MBG,” ungkap Charles.

Mahfud sebelumnya menjelaskan bahwa cucu keponakannya bersama tujuh siswa lain mengalami muntah usai menyantap makanan dari MBG di sekolah.

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Cucu Jadi Korban Keracunan MBG: Satu Kelas 8 Anak Muntah, Ingatkan Program Ini Soal Nyawa Bukan Sekadar Angka

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X