Beda Gaya Menkeu Purbaya Yudhi vs Sri Mulyani, Pengamat Ekonomi Ungkap Rezim Bapak Kasih Dulu-Ibu Lebih Hati-Hati

photo author
- Jumat, 19 September 2025 | 14:47 WIB
Menyoroti perbedaan gaya pengelolaan keuangan Menkeu RI, Purbaya Yudhi Sadewa dengan pendahulunya, Sri Mulyani. ( (Dok. Kemenkeu))
Menyoroti perbedaan gaya pengelolaan keuangan Menkeu RI, Purbaya Yudhi Sadewa dengan pendahulunya, Sri Mulyani. ( (Dok. Kemenkeu))

Baca Juga: UPDATE, Erick Thohir Resmi Jadi Menpora, Rangkap Jabatan Ketua PSSI Jadi Sorotan Publik, FIFA Beri Ucapan Selamat

Menurutnya, gaya ini sering membuat bendahara negara menahan belanja bila tata kelola dinilai belum sesuai.

Sedangkan gaya bapak-bapak berbeda jauh.
"Nah, kalau bapak-bapak tidak kan. 'Kau mau minta berapa?' lalu dikasih. 'Tapi kalau misalnya besok ada apa-apa, saya gantung (hukum)' begitu," terangnya.

"Jadi artinya, kalau ibu-ibu hati-hati di depan, kalau bapak-bapak cenderung kasih dulu, tapi kalau macam-macam di belakang, siap diganyang," tambahnya.

3. Karakter dan Mazhab Ekonomi Purbaya

Yanwar menyebut perbedaan itu menggambarkan karakter berbeda antara Sri Mulyani dan Purbaya.

Baca Juga: Telusuri Dugaan Pembobolan RDN BCA Rp70 Miliar: Kronologi, Sikap OJK, dan Investigasi yang Dilakukan Panca Global Sekuritas
"Nah, dua perbedaan ini menggambarkan satu penyederhanaan yang menurut saya bisa saja terjadi, bahwa Purbaya berbeda dengan gaya Sri Mulyani yang penuh dengan kehati-hatian," ucapnya.

Ia menambahkan, Purbaya sendiri pernah mengaku menganut mazhab teori likuiditas Milton Friedman.


"Dia sendiri yang bilang, dirinya menganut teori likuiditas Milton Friedman. Jadi teori likuditas ini memang artinya tidak boleh ada dana mengendap. Uang itu harus ke luar, harus jalan," tukas Yanwar.**

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X