Pakar: Generasi Milenial Lebih Sadar Dana Darurat Pasca Krisis 2008, Kini Lebih Cermat Atur Keuangan dan Siap Investasi

photo author
- Jumat, 5 September 2025 | 09:11 WIB
Ilustrasi generasi milenial yang menyadari pentingnya memiliki tabungan darurat untuk kemandirian finansial. ((Freepik.com))
Ilustrasi generasi milenial yang menyadari pentingnya memiliki tabungan darurat untuk kemandirian finansial. ((Freepik.com))

(KLIKANGGARAN) – Generasi milenial kini dipandang lebih bijak dalam mengelola keuangan, terutama soal menabung dan menyiapkan dana darurat.

Kesadaran ini muncul setelah mereka belajar dari pengalaman pahit krisis keuangan global 2008.

Pakar Keuangan dari Bone Fide Wealth, Douglas Boneparth, menyebut pengalaman itu sebagai titik balik bagi banyak milenial.

“Trauma resesi besar membuat milenial sangat sadar pentingnya tabungan dan dana darurat,” kata Boneparth seperti dilaporkan Investopedia, Jumat 5 September 2025.

Baca Juga: Yusril Beberkan Desakan Prabowo agar DPR Bahas RUU Perampasan Aset dan Pastikan Pemerintah Respons 17+8 Tuntutan Rakyat

Menurutnya, kesiapan dengan dana darurat membuat generasi ini lebih tenang menghadapi masa sulit sekaligus lebih siap membangun kekayaan ketika pendapatan meningkat.

Pandangan senada datang dari analis keuangan asal AS, Melissa Joy. Ia menilai generasi milenial kini lebih bertanggung jawab terhadap uang yang mereka miliki.

“Milenial membuat pilihan yang bagus, termasuk dalam memanfaatkan program pensiun dari perusahaan,” ujarnya.

Baca Juga: Nadiem Makarim Resmi Jadi Tersangka Korupsi Chromebook, Ditahan 20 Hari di Rutan Salemba Usai Pemeriksaan Kejagung

Joy menjelaskan, banyak milenial yang segera mencari langkah baru untuk memperkuat kondisi finansial setelah menyeimbangkan utang, tabungan, dan penghasilan.

“Kalau merasa ketinggalan, sekarang justru waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi. Saat ini, Anda memasuki masa penghasilan tertinggi. Tidak ada waktu yang lebih baik selain sekarang,” jelas Joy.

Meski begitu, survei National Association of Personal Financial Advisors (NAPFA) 2025 menunjukkan, mayoritas milenial masih lebih sering mencari saran keuangan lewat keluarga, teman, atau media sosial. Hanya 21 persen yang menggunakan jasa penasihat profesional.

Baca Juga: DPR Siapkan Rapat Evaluasi Besar, Bahas Reformasi hingga Transparansi Pasca Gelombang Aspirasi Rakyat dan Aksi Demonstrasi

Tantangan lain adalah biaya hidup yang terus meningkat. Harga sewa, rumah, dan inflasi cenderung naik lebih cepat daripada pertumbuhan gaji, sehingga milenial harus lebih kreatif dalam mengatur anggaran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X