Kendati Berisiko Tinggi, Remaja Dinilai Perlu Belajar Investasi Kripto untuk Asah Literasi dan Skill Finansial di Era Digital

photo author
- Sabtu, 23 Agustus 2025 | 20:39 WIB
Ilustrasi remaja belajar investasi kripto.  ((Unsplash.com/ArtRachen))
Ilustrasi remaja belajar investasi kripto. ((Unsplash.com/ArtRachen))

(KLIKANGGARAN) – Minat remaja terhadap investasi cryptocurrency atau mata uang kripto disebut terus meningkat. Meski berisiko tinggi, sebagian pihak menilai kripto bisa menjadi sarana untuk mengasah literasi dan keterampilan finansial generasi muda di era digital.

Cryptocurrency diketahui dapat diperjualbelikan di jaringan terenkripsi bernama blockchain. Aset ini tidak diterbitkan oleh pemerintah, tidak memiliki wujud fisik, dan nilainya ditentukan oleh mekanisme pasar.

Sejumlah kripto populer saat ini antara lain Bitcoin, Ethereum, dan Dogecoin.

Baca Juga: KPK: Pemerasan Sertifikasi K3 Sudah Berjalan Sejak 2019, Immanuel Ebenezer Diduga Ikut Nikmati Rp3 Miliar Setelah Jadi Wamenaker

"Banyak investasi yang berbasis di AS tidak dijual kepada anak di bawah umur, tidak ada undang-undang yang melarang siapa pun berinvestasi dalam cryptocurrency,” demikian keterangan Investopedia yang dikutip pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

Cara paling umum membeli kripto adalah melalui bursa terpusat seperti Coinbase atau Binance. Pengguna dapat menyetor dolar AS untuk membeli aset digital, namun hampir semua bursa menerapkan syarat minimal usia 18 tahun.

Baca Juga: Cukai Minuman Berpemanis Berlaku 2026, Misbakhun: Tarif Harus Dikonsultasikan dengan DPR Demi Lindungi Industri

Salah satu solusi yang memungkinkan anak di bawah umur berinvestasi adalah lewat akun kustodian, yakni rekening yang dibuka orang tua atau wali.

EarlyBird menjadi salah satu platform kustodian pertama yang menyediakan opsi investasi kripto, di mana orang tua bisa menyetorkan dana dan memilih berinvestasi pada Bitcoin, Ethereum, reksa dana, atau ETF.

Alternatif lain adalah menggunakan bursa kripto terdesentralisasi. Tidak seperti bursa terpusat, platform ini tidak diatur dan tidak membatasi umur, sehingga remaja dapat langsung menghubungkan dompet digital mereka ke blockchain.

Baca Juga: Perlihatkan Kesederhanaan, Pejabat Diskominfo Luwu Utara Pilih Naik Angkot di Makassar

Meski begitu, kripto tetap dikenal dengan fluktuasi harga yang ekstrem. Volatilitas, ketidakpastian regulasi, serta risiko peretasan menjadi ancaman nyata di pasar yang belum sepenuhnya stabil.

Di sisi lain, sebagian pihak menilai remaja tetap perlu mempelajari aset digital sejak dini. Pemahaman mengenai kripto diyakini bisa memperkuat keterampilan finansial mereka untuk menghadapi masa depan.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X