Jakarta,Klikanggaran.com - Diketahui, pengelolaan Bahan Bakar Minyak dan Pelumas (BMP) pada Lanud Adi Sutjipto (ADI) terdapat permasalahan pengeluaran dan penggunaan BBM senilai Rp405.021.016,95 berindikasi merugikan uang negara.
Berdasarkan data yang dihimpun Klikanggaran.com, penyaluran BBM untuk motor tempel melebihi permintaan sebesar
Rp252.652.918,95.
Hal itu sebagaimana dijelaskan pada data kekuatan alat keselamatan penerbangan dan kerja search and rescue (allambangjasar) tahun 2019, Sie Sarban dhi. Subsi Alkat Lanud Adi memiliki kekuatan motor tempel sebanyak 15 unit. Permintaan kebutuhan BMP jenis MT-88 untuk 15 unit motor tempel dari Sie Sarban kepada Sie BMP menggunakan nota dinas permintaan kebutuhan BMP.
Berdasarkan nota dinas permintaan BMP tahun 2019 diketahui setiap bulan, dari bulan Januari s.d. Juli 2019, terdapat permintaan dukungan BMP sebanyak 60 liter untuk 15 unit motor tempel. Hasil fisik di lapangan diduga menunjukkan bahwa dari kekuatan sebanyak 15 unit motor tempel, sembilan unit dalam kondisi serviceable (S) dan enam unit kondisi unserviceable (US).
Selain itu, atas dokumen pengeluaran harian BBM darat (bentuk 32-0220) dari bulan Maret sampai Juli 2019 menunjukkan bahwa terdapat alokasi BMP jenis MT-88 untuk 12 unit motor tempel dengan alokasi sebesar 20,8 liter/hari/unit. Hal tersebut tidak sesuai dengan permintaan dari satuan pemakai yang menyebabkan alokasi BMP untuk motor tempel lebih besar dari permintaan sebanyak 23.339,76 liter selama periode bulan Maret s.d. Juli 2019, dengan nilai sebesar Rp252.652.918,95.
Kemudian, terdapat BBM untuk Alpal yang tidak menggunakan BBM sebesar
Rp149.540.438,00. Berdasarkan data kekuatan Ground Support Equipment (GSE) Power Sie Sarban Lanud Adi, diketahui bahwa terdapat tiga unit alpal yang secara operasional menggunakan listrik atau tidak menggunakan bahan bakar yaitu electric ground power unit (GPU), electric compressor dan electric hoist.
Atas dokumen bukti pengeluaran harian BMP (bentuk 32-4005) tahun 2018 dan 2019 (sampai Juli 2019), menunjukkan ketiga alpal tersebut mendapatkan alokasi BMP jenis HSD/Bio Solar sebanyak 10.005 liter senilai Rp128.047.423,00 dan alokasi BMP jenis MT-88 sebanyak 1.980 liter senilai Rp21.493.060,00, atau total senilai Rp149.540.483,00 dengan rincian sebagai berikut:
1) Dua unit electric GPU dengan alokasi jenis HSD/Bio Solar sebanyak 7.500 liter senilai Rp97.751.113,00;
2) Satu unit electric compressor dengan alokasi jenis HSD/Bio Solar sebanyak 3.230 liter senilai Rp14.694.960,00 dan alokasi jenis MT-88 sebanyak 1.980 liter senilai Rp21.493.060,00 atau secara keseluruhan sebanyak 3.210 liter senilai Rp36.188.020,00; dan
3) Satu unit electric hoist dengan alokasi jenis HSD/Bio Solar sebanyak 1.275 liter atau sebesar Rp15.601.350,00.
Jelas sekali, kondisi tersebut mengakibatkan pengeluaran dan penggunaan BBM senilai Rp405.021.016,95 berindikasi merugikan keuangan negara.