Kemenag Utang ke Bank Dunia Rp 3,7 T, CBA Kebanyakan untuk Event Organizer

photo author
- Minggu, 19 Januari 2020 | 06:11 WIB
images_berita_Ags16_1-KEMENAG
images_berita_Ags16_1-KEMENAG


JAKARTA, Klikanggaran.com -Kementerian Agama di tahun 2019 baru saja memperoleh guyuran dana Rp 3,7 tiliun dari Bank Dunia. Bantuan berupa Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) itu rencananya akan digunakan untuk reformasi kualitas pendidikan madrasah.


Terkait hal ini, Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman, sedikit pesimis saat dimintai keterangan wartawan klikanggaran.com. Menurutnya uang pinjaman dari Bank Dunia ini harus diawasi dengan ketat, Ia juga khawatir penggunaan anggaran ini dalam praktiknya tidak sesuai dengan tujuan utamanya.


Baca: Rekening Ilham Bintang Dibobol setelah Pelaku Berhasil Mencuri Nomor Selulernya


Jajang mencontohkan penggunaan dana Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam di tahun 2020. Sebagian besar digunakan untuk kegiatan yang rawan penyimpangan, misalnya, untuk Event Organizer (EO).


Jajang menjelaskan ada tiga kegiatan di tahun 2020 untuk EO dukungan bimbingan terkait aplikasi Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah (E-RKAM). Paling besar dianggarkan Rp 140,1 m untuk 12 lots,  ada juga yang dianggarkan Rp 10,7 m untuk tiga lots, dan EO logistik dianggarkan Rp 745,1 juta.


Baca: Direktur RSUD Sultan Imanuddin Kurang Cermat Hingga Pekerjaan Pembangunan Gedung Rawat Inap 5 Lantai (Tahap I) Belum Sesuai Kontrak


Masih menurut Jajang, dana untuk EO terkait bimbingan penerapan aplikasi E-RKAM rawan dimainkan. Kegiatan ini akan dilaksanakan di berbagai daerah di seluruh Indonesia dan melibatkan ribuan madrasah, kalau tidak diawasi dengan ketat bisa bocor kemana-mana duit ratusan miliar ini, sindirJajang.


Baca: Rp133,8 Milyar Suntikan Modal PD Dharma Jaya Tidak Optimal


Kementerian Agama sendiri melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mulai tahun 2019 sudah memulai uji coba sistem E-RKAM pada 2.000 madrasah di 34 Provinsi. Kegiatan ini guna reformasi kualitas pendidikan Madrasah, agar bisa bersaing dengan kemajuan zaman.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X