Catat, Perum BULOG Terlambat Menyetor HP OP CBP ke Kas Negara  Rp1 Triliun

photo author
- Senin, 14 Oktober 2019 | 14:00 WIB
images (17)
images (17)


Jakarta,Klikanggaran.com - Perum BULOG telah melaksanakan OP dalam rangka Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga Beras Medium selama tahun 2018 sebanyak 544.722.892,41 kg. OP dilaksanakan oleh masing-masing subdivre pada 26 divre di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil dokumen terkait pelaksanaan OP diketahui bahwa OP yang menggunakan stok CBP sebanyak 477.790.088,75 kg dan milik Perum BULOG sebanyak 66.932.803,66 kg.


Nilai hasil penjualan beras untuk OP tersebut seluruhnya sebesar Rp4.224.215.771.928,00, terdiri dari hasil penjualan OP dengan menggunakan beras CBP pemerintah sebesar Rp3.675.255.795.587,00 dan beras Perum BULOG sebesar Rp548.959.976.341,00. Namun,Perum BULOG terlambat menyetor HP-OP CBP ke Kas Negara sebesar Rp1.032.962.317.774,00 dan belum menyetorkan ke Kas Negara per 31 Desember 2018 sebesar Rp888.686.999.287,00.


Berdasarkan data yang dihimpun Klikanggaran.com,selanjutnya dilakukan pemeriksaan penyetoran PNBP ke Kas Negara atas hasil penjualan OP dengan beras CBP pemerintah sebesar Rp3.675.255.795.587,00, diketahui divre/subdivre langsung menyetorkan hasil penjualan beras CBP ke Kas Negara sebesar Rp2.389.274.264.876,00, sedangkan sisanya disetorkan ke rekening penampungan Kantor Pusat sebesar Rp1.285.981.530.711,00.


Hasil penjualan CBP yang diterima di rekening penampungan Kantor Pusat merupakan setoran dari divre/subdivre periode April, September, Oktober dan November 2018 sebesar Rp1.285.981.530.711,00. Hasil penjualan tersebut selanjutnya oleh Divisi Perbendaharan Kantor Pusat pada bulan Desember 2018 disetorkan ke Kas Negara sebesar Rp946.254.507.765,00, sehingga sisanya yang belum disetorkan ke Kas Negara per 31 Desember 2018 sebesar Rp339.727.022.946,00 (Rp1.285.981.530.711,00 - Rp946.254.507.765,00).


Sedangkan untuk hasil penjualan OP dengan menggunakan stok beras BULOG sebesar Rp548.959.976.341,00 belum
disetor ke Kas Negara. Sehingga jelas sekali jumlah hasil penjualan OP yang belum disetor ke Kas Negara sampai dengan 31 Desember 2018 seluruhnya sebesar Rp888.686.999.287,00 (Rp339.727.022.946,00+ Rp548.959.976.341,00).


Atas pelaksanaan OP CBP tahun 2018 (penyaluran dan penyetoran HP OP CBP) pada 10 divre sampling yaitu Divre NAD, Sumut, Sumsel & Babel, DKI Jakarta & Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Sultra, Sulselbar dan NTB seluruhnya sebanyak 405.551.341,62 kg senilai
Rp3.107.067.513.040,00. Dari jumlah sebesar tersebut telah disetor langsung ke Kas Negara sebesar Rp1.814.993.051.437,00 dan ke rekening Kantor Pusat sebesar Rp1.292.074.461.603,00.


Penelaahan bukti setor ke Kas Negara dan rekening Kantor Pusat Perum BULOG atas hasil penjualan OP tersebut diketahui penyetoran ke Kas Negara dan penyetoran ke rekening Kantor Pusat Perum BULOG oleh divre/subdivre melebihi dari 2 x 24 jam sebesar Rp140.826.398.909,00 masing-masing untuk penyetoran ke Kas Negara
sebesar Rp86.707.810.009,00 dan ke rekening Kantor Pusat sebesar
Rp54.118.588.900,00.


Selanjutnya hasil konfirmasi dengan Kasi Administrasi Keuangan PSO pada Divisi
Perbendaharaan pada Kantor Pusat diketahui bahwa keterlambatan penyetoran maupun belum menyetorkan PNBP ke Kas Negara antara lain karena Pemerintah belum mencairkan DIPA tahun 2018, sedangkan stok CBP milik Pemerintah sudah minus,sedangkan DIPA baru dicairkan tanggal 29 November 2018.


Dengan demikian, jumlah PNBP yang terlambat disetorkan ke Kas Negara per 31 Desember 2018 seluruhnya sebesar Rp1.032.962.317.774,00, masing-masing untuk penyetoran yang dilakukan oleh Divisi Perbendaharaan Kantor Pusat sebesar Rp946.254.507.765,00 dan yang disetorkan langsung oleh divre/subdivre uji petik sebesar Rp86.707.810.009,00. Sedangkan PNBP dari hasil penjualan OP dengan stok CBP milik pemerintah yang belum disetorkan ke Kas Negara per 31 Desember 2018 sebesar Rp339.727.022.946,00.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

X