Waduh, PetroChina International Jabung Lakukan Pemborosan Biaya Kontrak?

photo author
- Rabu, 28 Agustus 2019 | 06:00 WIB
57petro2
57petro2


Jakarta, Klikanggaran.com (28/8/2019) - Kasak kusuk laporan keuangan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung akhirnya diketahui ada kejanggalan dalam pengelolaan anggaran. Pasalnya, CCO 1 dan CCO 2 terjadi karena perusahaan gagal menyediakan pipa carbon steel 6 km untuk dipasang dari West Betara (WB) sampai dengan North East Betara 10 (NEB 10). Berdasarkan analisis kontrak diketahui pada Exhibit A tentang Project Description and Scope of Work bahwa pipa sepanjang 6 km tersebut harus disediakan oleh KKKS PCJL. Namun, terdapat pemborosan biaya kontrak terkait CCO ke-1 dan CCO ke-2 senilai USD155,520.00.


Berdasarkan data yang dihimpun Klikanggaran.com, kronologis pengadaan pipa bermasalah tersebut yakni sebagai berikut:


1) Pada tanggal 18 Agustus 2009, perusahaan telah memesan 8.000 m pipa 6” dengan purchase order (PO) Nomor 8532/01/00261 senilai USD207,360.00.
Pengadaan pipa tersebut semula untuk proyek lain, namun tidak dapat dipasang karena kendala perizinan jalur pipa. Dalam rangka optimisasi inventory maka dari pengadaan pipa tersebut sepanjang 6.000 m (500 batang x 12 meter) digunakan untuk pekerjaan EPC kontrak Nomor BCD-479-CA.


2) Berdasarkan konfirmasi, diketahui bahwa pada saat dilakukan sandblasting oleh kontraktor, ditemukan semua pipa tersebut mengalami pitted atau korosi. Korosi pada lubang ditemukan dengan kedalaman 1 s.d. 3 mm sehingga tidak layak dengan kebutuhan proyek kemudian dikembalikan ke warehouse. Penjelasan ini, telah didukung dengan Inspection Report tanggal 8 November 2015 oleh PT MEI.


3) Untuk melakukan sandblasting atas pipa tersebut, dikeluarkan biaya untuk sandblasting dan transportasi pengembalian pipa ke warehouse perusahaan senilai USD40,260.00.


4) Pipa yang korosi, setelah dikembalikan ke warehouse dipakai untuk keperluan lain yang tidak sesuai peruntukannya, antara lain untuk jalur pipa sumur NEB#9 ke NEB station serta untuk shelter. Berdasarkan hasil cek fisik tanggal 18 September 2018 diketahui masih terdapat 72 pipa belum dimanfaatkan.


Berdasarkan analisis lebih lanjut, diketahui bahwa terjadinya CCO ke-1 dan ke-2 karena kegagalan perusahaan menyediakan pipa. Lamanya waktu antara pengadaan pipa dan penggunaannya mengakibatkan pipa yang disimpan di lapangan terbuka menjadi korosi menunjukkan lemahnya proses perencanaan material. Permasalahan ini menunjukkan terdapat pemborosan biaya pembelian pipa oleh perusahaan senilai USD155,520.00 (500 batang x 12 meter x harga satuan USD25.92) karena tidak dapat digunakan sesuai peruntukannya.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

X