Jakarta, Klikanggaran.com (03-06-2019) - Pengamat Ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng, menilai besarnya gaji dan tunjangan yang diterima oleh Direksi dan Komisaris PT Pertamina (Persero) saat ini telah menyakiti perasaan rakyat Indonesia.
“Tidak etis mendapatkan gaji yang begitu besar karena sama saja berpesta pora di saat rakyat menderita, ekonomi dan keuangan negara sedang sekarat,” ujar Daeng pada Klikanggaran.com, Minggu (02/06/2019).
Tidak hanya itu, Daeng juga mengungkapkan bahwa kondisi keuangan Pertamina sendiri saat ini juga tengah ‘berdarah – darah’ lantaran tumpukan hutang. Hal ini turut berimbas kepada penurunan keuntungan.
“Utang Pertamina menumpuk, keuntungan relatif terus menurun. Global bondnya saja mencapai 8,75 miliar dolar,” ungkap Daeng.
Dengan kondisi demikian, Daeng berharap agar jajaran direksi dan komisaris dapat menunjukkan kepedulian terhadap persoalan ini.
“Gaji seluruh direksinya sebaiknya didasari oleh semangat kepedulian kepada krisis dan nasib BUMN serta bangsa ke depan,” papar Daeng.
Untuk diketahui, perusahaan migas plat merah PT. Pertamina (Persero) akhirnya merilis laporan keuangan tahun 2018. Laporan keuangan tersebut dirilis setelah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Jumat kemarin 31-Mei.