Jakarta, Klikanggaran.com (09-04-2019) - Salah satu kesalahan pada pembukuan adalah laporan yang tidak jelas. Pembukuan dengan laporan yang tidak jelas akan mengakibatkan data aktiva dan pasiva menjadi tidak jelas juga. Guna menghindari kesalahan yang berlanjut, perlu segera mengurus yang bermasalah pada pembukuan. Pasalnya, Dinas Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Musirawas Utara (Muratara), untuk pengelolaan persediaan belum dilaksanakan secara memadai dikarenakan pembukuan yang bermasalah.
Berdasarkan dokumen yang dihimpun Klikanggaran.com, DPPKB Muratara untuk kegiatan perhitungan persediaan fisik/stock secara pembukuan (Stock Opname) tidak diterapkan, sehingga disinyalir ada kesalahan manajemen admnistrasinya. Padahal pentingnya penerapan stock opname untuk bisa mengetahui kebenaran catatan dalam pembukuan perusahaan, yang merupakan salah satu fungsi juga untuk sistem pengendalian intern (SPI).
Hasil pemeriksaan dokumen penatausahaan secara uji petik pada DPPKB Muratara diketahui, terdapat pengelolaan dan penatausahaan persediaan yang belum memadai untuk saldo persediaan per 31 Desember 2017 pada DPPKB Muratara sebesar Rp897.694.680. Di antaranya terdiri dari alat tulis kantor, obat-obatan, dan alat kesehatan.
Namun, terhadap penatausahaan persediaan berupa obat-obatan dan alat kesehatan diketahui pengurus persediaan tidak membuat kartu persediaan dan catatan atas mutasi keluar masuknya persediaan. Penatausahaan persediaan hanya dilakukan atas persediaan yang diminta yang dicatat dalam Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) yang ditandatangani oleh penerima dan pengurus persediaan saja.
Penulis : Muhammad Julianto Putra
