Defisit Transaksi Perdagangan RI Mencapai Rp 341 Triliun???

photo author
- Kamis, 28 Februari 2019 | 08:36 WIB
Defisit Transaksi
Defisit Transaksi

Jakarta, Klikanggaran.com (28-02-2019) - Kondisi transaksi perdagangan Internasional diketahui terus mengalami defisit. Bahkan, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang dialami Indonesia terhitung telah berulang selama 7 tahun ini.

Adapun defisit pertama berhasil dicetak pada tahun 2012. Kala itu RI tengah dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Secara keseluruhan, sejak tahun 2012 sampai dengan 2018 diketahui nilai defisit transaksi perdagangan tersebut sudah menyentuh angka USD24.2 miliar. Atau, setara dengan Rp 341 triliun.

Nilai tersebut setara dengan 2,7% nilai produk domestik bruto (PDB). Padahal, di tahun 2017 Indonesia sempat menorehkan surplus CAD sebesar USD1.7 miliar atau setara dengan 0,2% nilai PDB.

Defisit Transaksi Dagang

CAD kala itu terjadi bersamaan dengan defisit neraca perdagangan senilai US$1,6 miliar. Itu adalah defisit transaksi dagang pertama setelah setengah abad (1962-2012) Indonesia membukukan surplus-yang juga tak spektakuler-spektakuler amat-karena dipicu booming minyak dunia.

Di tengah situasi itu, surplus ekspor non migas yang biasanya cukup untuk menambal defisit di pos migas tidak lagi cukup untuk menjaga angka perdagangan di jalur hijau. Sampai kini, angka defisit perdagangan terus naik turun. Dan, seringkali dinilai sebagai pemicu CAD.

Untuk diketahui, setidaknya terdapat 3 komponen utama dalam menopang transaksi berjalan, di antaranya transaksi perdagangan. Yakni selisih antara besar nilai yang diekspor dengan barang yang diimpor. Selanjutnya, transaksi pendapatan primer dan sekunder, yakni hasil investasi, transfer remitensi, dan hibah. Terakhir adalah transaksi jasa.

Artinya, ketiga komponen tersebutlah yang dapat memperkuat perdagangan Internasional. Bila selisih ekspor barang lebih besar dibandingkan dengan yang diimpor, Indonesia akan mampu menekan CAD dan mendapatkan surplus.

Namun, seperti yang diketahui, besarnya kontribusi defisit pendapatan primer terhadap CAD ini tidak berubah dibandingkan dengan posisi 2012. Di mana defisit neraca pendapatan tercatat di angka USD25,8 miliar. Atau, lebih besar dibandingkan dengan CAD di tahun perdana defisit tersebut, yang berada di level USD24 miliar.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Bagus AlFatah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X