Perum Bulog, Kegiatan Movenasnya Hanya Kamuflase Hamburkan Uang?

photo author
- Rabu, 20 Februari 2019 | 14:00 WIB
Perum Bulog
Perum Bulog

Jakarta, Klikanggaran.com (20-02-2019) - Berbicara soal debat ke 2 calon presiden (capres) Indonesia mengenai energi dan pangan kemarin, teringat pada sebuah kegiatan. Kegiatan tersebut bernama movement nasional (movenas) di Perum Bulog, tahun anggaran 2017.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pemerataan stok beras di seluruh drive/ subdrive/ gudang Perum Bulog. Tujuannya untuk ketahanan persediaan yang cukup dan aman.

Kegiatan ini tentu saja memiliki niat baik terhadap pangan, khususnya beras. Namun siapa sangka, ternyata diduga hanya sebuah kamuflase saja, untuk menghambur-hamburkan keuangan negara? Sebab faktanya, pada kegiatan tersebut ditemukan dugaan, telah terjadi ketidakhematan hingga miliaran rupiah.

Hal ini terjadi karena manajemen movenas tidak direncanakan secara memadai dan baik oleh Perum Bulog. Sehingga terjadilah ketidakhematan tersebut, yaitu atas biaya movenas sebesar Rp5.051.335.612.

Ketidakhematan biaya movenas ini juga diketahui terjadi atas pelaksanaan pengangkutan beras pada tahun 2017, yang dikembalikan sebesar Rp5.051.335.612. Masalah ini disebabkan karena Kepala Divisi P2A Bulog sendiri belum merencanakan dengan baik kegiatan movement nasional ini.

Perum Bulog dan Movenas


Sebelumnya untuk diketahui oleh publik juga, bahwa proses movenas beras direncanakan oleh Kantor Pusat Perum Bulog melalui Divisi Pergudangan, Persediaan, dan Angkutan (P2A). Kegiatan movenas ini juga sebenarnya memiliki pedoman atas pengadaan jasa angkutan barang dalam negeri dengan proses pelaksanaan. Pedomanan tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Kantor pusat menyusun rencana angkutan nasional (movenas). Kemudian menyiapkan perhitungan budget/ plafon biaya yang diperlukan. Lalu, memonitor, mengendalikan penyebaran barang dan space gudang untuk pengangkutan barang dalam kurun waktu 1 (satu) tahun;

b. Kantor pusat menerbitkan perintah logistik (prinlog) untuk dasar pengeluaran barang bagi Divre pengirim dan penerimaan barang bagi Divre penerima;

c. Atas dasar prinlog, kantor pusat atau Divre pengirim segera merencanakan pelaksanaan pengadaan penyedia Jasa angkutan. Dan, Divre Penerima menyiapkan space gudang.

Namun faktanya, Divisi P2A seperti terkesan ogah-ogahan untuk merencanakan kegiatan movenas tersebut secara optimal. Tentunya, publik sangat menyayangkan hal tersebut terjadi. Karena akibatnya telah terjadi pemborosan anggaran yang diketahui sebesar Rp5.051.335.612.

Baca juga : Mutu Beras Turun Hingga 64 M, Perum BULOG Belum Melakukan Reprocessing?

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Heryanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X