Jakarta, Klikanggaran.com (24-01-2019) - Fakta mengejutkan, aset tetap yang dimiliki LPP TVRI sepertinya bernasib suram, bagaikan cuaca buruk di Indonesia saat ini. Aset tetap baik berupa peralatan dan mesin LPP TVRI, semuanya tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya.
Fakta ini didapatkan Klikanggaran.com pada Neraca per 31 Desember 2017. Di mana LPP TVRI atau Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia, dalam penyajian saldo aset tetap peralatan dan mesin seperti cuaca buruk. Terdapat aset tetap tidak dapat diyakini kewajarannya sebesar Rp353.486.278.965, terdiri atas:
1. Laptop/notebook sebesar Rp7.440.283.696
2. Kamera sebesar Rp328.408.477.330
3. Elevator/Lift sebesar Rp1.120.963.000
4. AC Central sebesar Rp2.824.538.495
5. AC Split sebesar Rp20.438.000
6. AC Portable sebesar Rp285.520.020
7. Kendaraan sebesar Rp.4.592.456.119
8. Instalasi Gardu Listrik Kapasitas Kecil sebesar Rp5.038.752
9. Instalasi Gardu Listrik Kapasitas Sedang sebesar Rp125.295.422
10. Instalasi Gardu Listrik Kapasitas Besar sebesar Rp10.828.063
11. Suku cadang sebesar Rp8.652.440.068
Cuaca Buruk di LPP TVRI
Fakta ini dibuktikan dengan adanya berbagai temuan. Seperti ketidaksesuaian data dengan fisik yang ada. Misalnya saja laptop dan notebook. Dalam SIMAK BMN LPP TVRI Kantor Pusat menyajikan peralatan laptop dan notebook sebanyak 431 unit. Nilai diketahui sebesar Rp7.263.530.481.
Namun, faktanya yang bisa dihadirkan oleh LPP TVRI pada saat pemeriksaan fisik oleh lembaga audit negara. Aset tersebut hanya ada 189 unit. Dan, dari jumlah yang dapat dihadirkan tersebut, hanya sebanyak 134 unit sebesar Rp2.168.430.562 yang dapat diidentifikasi ke SIMAK BMN. Sementara sisanya sebanyak 55 unit, diketahui tidak dapat diidentifikasi ke SIMAK BMN atau Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara.
Sehingga sebanyak 297 unit dengan nilai sebesar Rp5.095.099.919 tidak dapat dihadirkan secara fisik. Suram bukan, seperti cuaca buruk yang kadang mendebarkan. Bahkan lebih suram lagi, tidak terlihat fisik laptop dan notebooknya. Sebab yang ada pada penyajian Neraca Saldo per 31 Desember 2018 hanya nominalnya saja.
Padahal kita tahu, untuk membeli sejumlah 297 unit laptop dan notebook tersebut, anggarannya dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Yang notabene merupakan hasil dari pajak rakyat. Namun faktanya, sangat miris. Bahwa nyatanya anggaran yang ada di LPP TVRI, seperti tidak dikelola dengan baik.
Baca juga : Wah, Ada Utang Miliaran LPP TVRI Stasiun Daerah Tanpa Dokumen Pendukung