Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Diduga Mengurangi Anggaran Puskesmas Maratua

photo author
- Jumat, 14 Desember 2018 | 16:00 WIB
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan

Jakarta, Klikanggaran.com (14-12-2018) - Dinas Kesehatan Kabupaten Berau diduga telah mengurangi anggaran. Dugaan pengurangan anggaran ini dilakukan pada proyek pembangunan Puskesmas Maratua.

Diketahui, proyek Dinas Kesehatan Kabupaten Berau dilaksanakan pada tahun 2017. Proyek ini bernilai Rp 7,8 miliar.

Proyek ini merupakan paket pekerjaan pembangunan Puskesmas Maratu. Pekerjaan tersebut dilakukan oleh PT WBL. Berdasarkan kontrak Nomor 440/002/PPK-DAK-AF/Maratua/VIII/2017.

Dalam paket pekerjaan tersebut, diduga Dinas Kesehatan Kabupaten Berau melakukan pengurangan anggaran. Nilainya sebesar Rp227.901.278.

Dari data yang diterima klikanggaran.com diketahui, kekurangan itu di antaranya terdapat pada:

1. Item pekerjaan pasangan lantai tegel keramik 60x60 cm sebesar Rp158.955.051.

2. Item pekerjaan pemasangan rangka hollow dan platfond gypsum sebesar Rp63.449.327.

3. Item pekerjaan cos jalan sebesar Rp5.496.900.

Tentunya ini sangat disayangkan oleh publik. Sebab pengurangan pada anggaran Puskesmas Maratua akan berdampak pada kualitas bangunan dan fasilitas yang tersedia.

Ini juga menjadi bukti masih lemahnya pengawasan dan pengendalian anggaran. Tepatnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Maratua.

Parahnya, diketahui ada konfirmasi kepada PPK, Kontraktor Pekerjaan, dan pengawas di lapangan. Mereka semua mengakui bahwa memang terdapat pengurangan item pekerjaan. Yaitu pada item yang telah dijabarkan di atas.

Dari sini, ada indikasi kuat terjadi kesengajaan. Bahwa kekurangan atas pekerjaan itu disengaja oleh Dinkes Pemerintahan Kabupaten Berau.

Ditambah lagi, terdapat analisa atas dokumen-dokumen. Di antaranya penyusunan harga satuan, dokumentasi foto pelaksanaan. Dan, penjelasan yang disampaikan kontraktor pelaksana, pengawas lapangan, dan PPK.

Atas dokumen tersebut, Tim BPK tidak dapat meyakini pekerjaan tersebut. Karena dokumentasi foto tidak jelas memperlihatkan, apakah pekerjaan pembesian menggunakan besi ulir seluruhnya.

Dan, berdasarkan keterangan dari konsultan perencana, diketahui bahwa penggunaan besi polos sudah kuat dan tidak perlu menggunakan besi ulir.

Mestinya ini menjadi catatan tersendiri bagi Pemkab Berau. Karena satu kedinasan saja sudah melakukan pengurangan anggaran hingga ratusan juga.

Bagaimana dengan kedinasan lainnya? Jangan sampai kemudian pengurangan-pengurangan anggaran terus terjadi pada dinas atau OPD lainnya di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Berau.

Penulis : Bagus AlFatah

Baca juga : PAD Pemkab Berau Melayang Senilai Rp 20 Miliar, Ada Apa?

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Bagus AlFatah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X