Lebih Penting Stadion, Sekolah di Kabupaten Bekasi Banyak Rusak?

photo author
- Minggu, 2 Desember 2018 | 00:36 WIB
images_berita_2018_Sept_IMG-20181201-WA0024
images_berita_2018_Sept_IMG-20181201-WA0024

Jakarta, Klikanggaran.com (02-12-2018) - Banyak sekolah di Kabupaten Bekasi rusak berat, padahal anggaran yang disediakan hanya untuk memelihara stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi pada tahun 2018, yang nilainya mencapai Rp 6,5 miliar lebih.

Demikian disanpaikan oleh Adri Zulpianto, Koordinator ALASKA (Aliansi Lembaga Analisis Kebijakan dan Anggaran), yang terdiri dari Lembaga Kaki Publik (Kajian dan Analisis Keterbukaan Informasi Publik) bersama Lembaga CBA (Center for Budget Analysis), pada Klikanggaran.com di Jakarta, Minggu (02/12/2018).

"Kami Aliansi Lembaga Analisis Kebijakan dan Anggaran (ALASKA) meminta kepada BPK untuk melakukan audit kepada Pemkab Bekasi atas pembangunan dan pemeliharaan stadion Wibawa Mukti, karena kami menilai besarnya potensi daerah yang dikorupsi oleh oknum di Kabupaten Bekasi," tutur Adri.

"Selain itu, Alaska menilai, anggaran yang begitu besar tidak berpihak pada pembangunan sosial dan kemasyarakatan yang seharusnya lebih diutamakan dalam penggunaan anggaran, mengingat Stadion Wibawa Mukti berada di kawasan mewah di Kabupaten Bekasi," lanjutnya.

Anggaran yang digunakan pada tahun 2018 untuk pemeliharaan dan penyempurnaan itu menurut Adri terlalu banyak mengambil anggaran, sehingga post pendidikan menjadi terbengkalai dan mengakibatkan pendidikan di Kabupaten Bekasi mengalami gangguan operasional. Hal ini menurutnya dikarenakan banyaknya sekolah yang mengalami rusak berat dan tidak mendapatkan anggaran, bahkan untuk renovasi atau rehab kelas.

Tercatat pada tahun 2017, terdapat 13.459 ruang kelas yang digunakan dari SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB di Kabupaten Bekasi, di antara jumlah tersebut hanya 4.491 ruang kelas yang layak digunakan sebagai ruang belajar-mengajar. Sejumlah 8.968 ruang kelas mengalami kerusakan, 1.134 di antaranya mengalami kerusakan berat, dan 7.834 mengalami kerusakan sedang.

"Ironis sekali, sebagai daerah terbesar di Asia Tenggara, pendidikan di Kabupaten Bekasi justru mengalami kondisi ketertinggalan yang sangat akut. Ditambah lagi, dengan kondisi yang demikian, justru Pemerintah Kabupaten Bekasi malah lebih mengurusi stadion ketimbang mengutamakan pendidikan yang membahayakan kondisi dan keberadaan siswa-siswi di sekolah," kata Adri.

"Pada tahun 2018 saja, penataan lapangan parkir tahap II stadion Wibawa Mukti paket I menggunakan anggaran sebesar Rp3.189.900.000, ditambah paket II untuk penataan lapangan parkir tersebut menggunakan anggaran sebesar Rp700.222.000. Selain itu, penyempurnaan tangga luar tribun barat menghabiskan anggaran sebesar Rp492.114.000, dan penyempurnaan tangga luar dan ticketing timur mengahiskan anggaran sebesar Rp444.047.000," lanjutnya.

Belum cukup di situ, Adri juga menyebutkan, untuk penyempurnaan ruang tribun utara lantai II menghabiskan anggaran sebesar Rp349.700.000, tribun barat lantai II menghabiskan anggaran sebesar Rp333.345.000, tribun barat lantai III sebesar Rp249.700.000, tribun selatan lantai I sebesar Rp431.507.000, dan tribun utara lantai I sebesar Rp310.156.000. Sehingga, untuk memanjakan stadion, Pemkab Bekasi pada tahun 2018 telah menghabiskan anggaran sebesar Rp6.500.721.000.
Dengan jumlah anggaran Rp 6,5 miliar tersebut, Adri mengatakan, setidaknya Pemkab Bekasi mampu melakukan rehab total untuk 6 sekolah lebih di wilayah Kabupaten Bekasi, karena pada tahun 2017, Pemkab Bekasi mampu melakukan rehab total sekolah SDN Karang Sentosa 03 di Kecamatan Karang Bahagia dengan anggaran sebesar Rp 1 miliar, rehab total SDN Karang Mukti 01 Kecamatan Karang Bahagia sebesar Rp 1,4 miliar.

"Alaska meminta Pemkab Bekasi untuk lebih memperhatikan pendidikan yang memajukan bangsa dan negara, ketimbang mengurusi tribun stadion, karena bangku sekolah lebih penting ketimbang tempat duduk penonton bola. Jangan sampai siswa tidak mampu duduk di sekolah dengan nyaman untuk belajar, sedangkan menonton bola dimanjakan untuk asik-asik bernyanyi di stadion," tutup Adri.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X