Jakarta, Klikanggaran.com (03-08-2018) - Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan, tak kuasa menahan subsidi energi pada APBN 2018. Hal ini dikarenakan subsidi energi akan lebih tinggi dari proyeksi yang ditetapkan dalam APBN 2018.
Subsidi energi pada APBN 2018 tercatat sebesar Rp 94,5 triliun. Dalam presentasi paparan APBN 2018 laporan semester I yang disampaikan Sri Mulyani, realisasi subsidi energi hingga semester I sudah mencapai Rp 59,51 triliun. Sementara pada semester II 2018 diproyeksikan akan mencapai Rp 103,98 triliun. Sehingga, total subisidi energi diproyeksikan selama 2018 akan mencapai Rp 163,49 triliun atau 173% dari APBN 2018.
Pembengkakan subsidi energi ini menurut Sri Mulyani dikarenakan tambahan subsidi BBM dan LPG Tabung 3 Kg. Selain itu, subsidi listrik juga ikut menjadi biang keladi membengkaknya subsidi dari target yang ditetapkan APBN 2018.
Untuk subsidi BBM prognosis 2018, Sri Mulyani memproyeksikan akan mencapai Rp 103,49 triliun atau 220,8% dari target APBN 2018 yang hanya sebesar Rp 46,86 triliun. Sementara untuk subsidi listrik hingga keseluruhan 2018 akan mencapai Rp 59,99 triliun atau 125% dari target APBN 2018 yang hanya sebesar Rp 47,66 triliun.
