Jakarta, Klikanggaran.com (15-03-2018) - Pemerintah Kabupaten Bekasi menunjukkan “prestasi hebat” setiap tahun dengan membeli pakaian dinas berharga miliaran rupiah. Publik pun bertanya-tanya, lantas, dengan pakaian dinas yang mahal bin prestisius itu, apa saja yang sudah dilakukan untuk membangun Kabupaten Bekasi??
Untuk diketahui, setiap tahunnya, program untuk pakaian dinas Pemkab Bekasi ini tidak main-main nilainya. Padahal, masih banyak jalan, saluran air, pasar, dan sarana umum lainnya di Kabupaten Bekasi yang butuh perhatian dan peningkatan, tapi tak pernah tersentuh oleh anggaran daerah itu.
"Pemerintah ga serius memperbaiki jalan, belom lama jalannya dicor sekarang uda rusak lagi," keluh Alfa, salah satu oengguna jalan, pada Klikanggaran.com saat melintas di Jalan Raya Perjuangan di Kecamatan Babelan, Senin (15/03).
Nah, sepertinya beda lagi jika untuk urusan pakaian dinas. Pemkab Bekasi dinilai publik tidak akan sayang-sayang membelanjakan anggarannya.
Koordinator Investigasi Center for Budget Analisis (CBA), Jajang Nurjaman, pada klikanggaran.com membeberkan hasil temuannya. Bahwa di tahun 2017, Pemkab Bekasi untuk program pakaian dinas menghabiskan anggaran lebih dari Rp 5,7 miliar.
"Rincian itu di antaranya ada baju pakaian dinas putih senilai Rp 2,4 miliar, pakaian dinas hitam senilai Rp 2,4 miliar, dan pakaian dinas hitam putih untuk eselon I, II, III, dan IV sekitar Rp 612 juta," ungkap Jajang.
Jajang juga mengatakan, ada potensi kerugian dari skema yang dilakukan oleh Pemkab Bekasi dalam melakukan pelelangan. Yakni dengan merubah ke dalam 3 paket pelelangan dan merubahnya menjadi sistem lelang sederhana.
Menurutnya, skema ini menjadi motif agar perusahaan favorit atau langganan Pemkab Bekasi bisa terus memenangkan lelang. Jelas ini sangat merugikan keuangan negara, karena terdapat potensi titipan dari Pemkab kepada Pemenang Tender.
"Saya melihat ada potensi kerugian sampai Rp 2,1 miliar. Hal ini terkait harga pakaian dinas tersebut yang dimark up sangat tinggi," terang Jajang.