Hampir Rp 2,5 Triliun Biaya Promosi Pariwisata Tidak Efektif

photo author
- Selasa, 6 September 2016 | 06:07 WIB
images_berita_Ags16_1-ZAKY-Wisata
images_berita_Ags16_1-ZAKY-Wisata

Jakarta, Klikanggaran.com - Pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo mengisyarakan bahwa pariwisat di Indonesia merupakan penyembah riil perekonomian Indonesia. Pidato tersebut mungkin berkaitan dengan persiapan masyarakat di daerah wisata untuk berbenah diri mempersiapkan Masyarakat Ekonomi ASEAN, terutama meningkatkan jumlah wisatawan baik asing maupun domestik di daerahnya. Komisi X DPR menyambut baik hal itu, dengan sedikit kritikan bahwa pemerintah jangan cuma bisa promosi, tanpa memperbaiki SDM dan Infrastruktur wisata.

Sofyan Tan yang juga Anggota Komisi X DPR memberikan tanggapan bahwa promosi yang dibuat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tidak cukup efektif untuk menarik wisatawan, padahal anggaran Promosi Kemenpar sebesar Rp 2,49 Triliun.

 

-

“Promosi pariwisata saja tidak cukup. Karena persoalan yang mendasar dalam pariwisata itu adalah bagaimana menyiapkan masyarakat yang menerima kedatangan wisatawan. Perlu dilihat juga apakah SDM kita siap, dan infrastruktur sudah memadai apa belum,” kata Sofyan, saat rapat kerja dengan Menteri Pariwisata di Gedung DPR RI, Kamis (1/9/2016) lalu.

Sofyan Tan memberikan opini, jika pelayanan tidak masuk dalam prioritas Kemenpar, maka usaha itu akan sia-sia, karena wisatawan pada saat ini bisa memberikan review pengalaman wisatanya ke media sosial. Citra buruk wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata Indonesia bisa kapok dan meninggalkan objek wisata Indonesia. Politisi PDI-P tersebut mengajak masyarakat untuk sadar dengan potensi wisata. 

“Masyarakat harus bisa menerima kehadiran wisatawan. Sehingga program sadar wisata kepada masyarakat di sekitar destinasi pariwisara harus semakin digencarkan oleh Kemenpar,” imbuh Sofyan.

Sofyan juga mengkritik postur anggaran yang besar untuk promosi yakni sebesar Rp 2.49 Triliun. Padahal promosi terbaik adalah review pengalaman terbaik dari wisatawan kepada calon wisatawan lain, sehingga orang yang belum berwisata bisa melakukan kegiatan wisata di Indonesia.

“Apakah selama ini promosi terjadi peningkatan jumlah wisatawan, atau malah tidak ada wisatawan yang datang. Namun, yang menjadi catatan, kalau destinasi kita belum siap, mau bagaimanapun gencarnya promosi dan biaya yang dikeluarkan, wisatawan cuma datang sekali, kemudian tidak datang lagi,” analisa Sofyan.

Saat ini Kemenpar mengajukan alokasi anggaran kementerian pada APBN 2017 sebesar Rp 3,823 Triliun, sedangkan untuk biaya promosi hampir memakan postur anggaran kementerian tersebut yaitu sebesar Rp. 2,493 Triliun, 65.2% dari total anggaran Kemenpar. Alokasi dana Rp 2,071 Triliun untuk promosi pariwisata mancanegara dan alokasi dana Rp. 421 Miliar untuk promosi pariwisata nusantara.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X