Palembang, KlikAnggaran.net- Pembangunan proyek angkutan massal berbasis kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) di Palembang, Sumatera Selatan yang ditargetkan selesai pada Juni 2018 atau sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta menelan biaya yang fantastis. Pembangunan LRT Palembang yang panjangnya 23 km meliputi konstruksi dan supervisi itu dibiayai oleh APBN sebesar Rp 11,49 triliun Multiyears contract atau kontrak tahun jamak (2016–2018).
Secara matematis, pembangunan LRT itu menelan biaya hampir Rp 500 miliar per kilometer atau setara dengan Rp 500 juta per meternya.
Uang sejumlah itu dipakai untuk membiayai pembangunan jalur yang dibagi menjadi 5 zona dan berupa jalur layang (elevated track) yang juga dilengkapi prasarana lainnya, yaitu 13 Stasiun LRT, 1 jembatan (yang sejajar dengan jembatan yang melintasi Sungai Musi) dan 1 depo.
Harapan masyarakat terhadap pembangunan LRT itu agar pembangunan LRT itu cepat selesai dan kelak dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat kota Palembang. “Sekarang jalan ke bandara macet gara-gara ada proyek LRT, jadi kita mesti bersabar. Ya, harapannya setelah selesai, masyarakat kecil seperti saya dapat kebagian manfaatnya,” ujar Yobin, sopir taksi, yang ditemui KlikAnggaran (24/4) di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
