Jakarta, Klikanggaran.com (23/10/2017) - Berawal dari kejadian saat Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan, memberikan pidato sambutan pada peringatan Hari Santri di Lampangan Cipta Karya, Kalianda, Lampung Selatan, Minggu (22/10/17).
Pasca pidato sambutannya, Bupati Lampung Selatan "dimarahi" warga Nahdliyin, karena dianggap telah memprovokasi warga NU. Isi sambutan Bupati Lampung tersebut dianggap telah menghina Ketua PBNU, Said Aqil Sirad.
Kemarahan warga NU kepada Bupati Lampung Selatan bisa dilihat dari surat seruan aksi yang beredar pada hari ini, Senin (23/10/17), dipimpin oleh Koordinator Front Pemuda Nahdliyin, Een Riansyah. Dimana Front Pemuda Nahdliyin mengutuk keras pernyataan Bupati Lampung Selatan dalam sambutan tersebut.
Selidik punya selidik, di balik kisruh soal pidatonya yang dianggap menghina Ketua Umum PBNU, ternyata ada kisah lain. Dari laporan yang diterima Klikanggaran.com diketahui bahwa Bupati Lampung Selatan diam-diam sedang melakukan Rehabilitasi Kamar Mandi Kantor Bupati. Tidak tanggung-tanggung, anggaran yang disediakan untuk rehab atau perbaikan kamar mandi saja, uang negara harus melayang sekitar Rp400.000 000.
Jadi, tambahan dari publik, Bupati Lampung Selatan saat ini bukan hanya sedang melakukan pemborosan kata-kata, tetapi juga pemborosan anggaran, yang bagi rakyat Lampung Selatan susah dimaafkan.
"Masa, untuk memperbaiki kamar mandi saja bisa menghabiskan anggaran sekitar Rp 400 juta?" cetus salah satu warga.
Perlu diketahui, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2017 ini menyediakan anggaran untuk proyek "Rehabilitasi Kamar Mandi Kantor Bupati". Anggaran yang disediakan adalah sebesar Rp400.000.000. Publik bertanya, besarnya anggaran untuk perbaikan kamar mandi kantor Bupati itu, apakah agar Bupati bisa nyaman sambil menghambur-hambur uang negara?
