Proyek Gedung Baru Lolos, Lahan Basah dan Segar bagi DPR

photo author
- Kamis, 26 Oktober 2017 | 04:59 WIB

Jakarta, Klikanggaran.com (26/10/2017) - Anggaran biaya pemeliharaan gedung dan bangunan DPR RI setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Tahun anggaran 2016 total anggaran yang dihabiskan untuk biaya pemeliharaan gedung dan bangunan mencapai ratusan miliar.

Berdasarkan informasi dari Jajang Nurjaman, Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA), uang ratusan miliar tersebut dihabiskan untuk membiayai pemeliharaan gedung dan bangunan sebesar Rp60.710.071.945. Selain itu, untuk biaya perawatan peralatan dan mesin sebesar Rp46.576.836.649, dan untuk biaya pemeliharaan lainnya, seperti pemeliharaan jalan, jembatan, jaringan, persediaan barang dan suku cadang, menghabiskan anggaran sebesar Rp3.680.513.643.

Total uang negara yang dihabiskan untuk perawatan gedung dan bangunan pejabat senayan tersebut adalah sebesar Rp110.967.422.237. Angka tersebut, menurut Jajang jauh lebih besar jika dibandingkan biaya pemeliharaan gedung dan bangunan di tahun 2015 senilai Rp105.149.930.540. Berarti ada kenaikan sebesar Rp5.817.491.697.

Uang ratusan miliar dihabiskan untuk merawat seluruh gedung dan bangunan DPR, mulai dari toilet sampai ruang rapat menurut Jajang nampaknya belum memuaskan pejabat senayan. Kenapa?

“Saat ini, setelah mendapatkan guyuran anggaran fantastis untuk tahun 2018 sebesar Rp 5,7 triliun, mereka sedang ngotot-ngototnya meloloskan proyek pembangunan gedung baru,” jawab Jajang saat ditanya Klikanggaran.com di sela coffee break di Warkop Arabika, Kamis (26/10/2017).

Center for Budget Analysis (CBA) menilai, jika proyek gedung baru DPR lolos, akan semakin membebani kas negara ke depannya. Selain membebani kas negara,  Jajang memprediksi, “pemborosan” proyek tersebut berpotensi menjadi ladang atau lahan basah bagi oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut bercermin dari proyek-proyek yang biasa dijalankan DPR terkait pemeliharaan gedung selama ini.

“Contohnya, untuk proyek renovasi toilet saja, menghabiskan anggaran sebesar Rp 14,4 miliar lebih. Di sini berpotensi bocor sebesar Rp 500 juta lebih. Dan, tidak kalah ngeri, proyek penggantian conference system ruang rapat paripurna gedung nusantara II, anggaran yang dihabiskan sebesar Rp32.769.337.000. Dalam proyek ini sedikitnya ada potensi kebocoran sebesar Rp 7,6 miliar lebih,” sungut Jajang.

Berdasarkan catatan di atas, yaitu keinginan DPR untuk meloloskan proyek gedung baru, CBA mencium aroma tak sedap. Bahkan jika membandingkan dengan kinerjanya selama ini, Jajang menilai, “Jangankan gedung baru, kenaikan anggaran saja sangat tidak layak.”

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X