Orang sering memasukkan detail penting seperti kata sandi atau informasi kartu kredit saat membuka tautan.
Memang, browser dalam aplikasi terkadang digunakan oleh aplikasi untuk memblokir akses ke situs web berbahaya atau untuk menyederhanakan penjelajahan online melalui pengisian otomatis teks.
Namun demikian, Krause menunjukkan bahwa sementara Facebook dan Instagram dapat menggunakan browser dalam aplikasi untuk melacak informasi seperti situs web apa yang dikunjungi seseorang, apa yang mereka soroti, dan tombol mana yang mereka tekan di situs web, TikTok melangkah lebih jauh dengan menggunakan kode yang dapat melacak setiap karakter yang dimasukkan oleh pengguna.
Menurut sebuah pernyataan oleh TikTok, yang dikutip oleh New York Times, klaim Krause "salah dan menyesatkan," mencatat bahwa fitur itu digunakan untuk "debugging, pemecahan masalah, dan pemantauan kinerja."
“Bertentangan dengan klaim laporan tersebut, kami tidak mengumpulkan keystroke atau input teks melalui kode ini,” kata perusahaan yang dimiliki oleh raksasa teknologi China itu.
Pada gilirannya, Krause menyatakan keprihatinannya kepada outlet bahwa alat-alat ini, yang memiliki "arsitektur yang sangat mirip," dapat digunakan untuk melacak konten penekanan tombol.
“Masalahnya adalah mereka memiliki infrastruktur yang disiapkan untuk melakukan hal ini,” katanya.
Baca Juga: Tak Pernah Diperiksa Polisi, Seperti Ferdy Sambo Mengapa Putri Candrawathi Tiba-tiba Jadi Tersangka?
Awal pekan ini, perusahaan Amerika Apple mengakui adanya kerentanan dalam sistem operasinya sendiri yang berpotensi menyebabkan penyusup mendapatkan akses penuh ke ponsel, tablet, atau komputer.
Dampak dari penelitian ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi TikTok di AS, di mana para pejabat sedang menyelidiki apakah aplikasi populer tersebut dapat membahayakan keamanan nasional Amerika dengan mengungkapkan data pribadi ke China.
Meskipun diskusi tentang aplikasi di Washington pada awalnya mereda di bawah pemerintahan Biden, kekhawatiran baru telah muncul dalam beberapa bulan terakhir sebagai akibat dari pengungkapan BuzzFeed News dan organisasi berita lainnya mengenai praktik data TikTok dan hubungannya dengan perusahaan induknya di China.***
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang dalam bahasa Inggris di Sputniknews dengan judul "TikTok Users Beware! Study Finds That Platform's Integral Browser Tracks Your Every Single Move", untuk membaca selengkapnya, silakan KLIK DI SINI.
Artikel Terkait
Novel Basewedan Ungkap 19 Akun Medsos Pegawai Nonaktif KPK Diretas
Kenapa Ada Orang Bunuh Diri sambil Live Streaming di Medsos, Apa yang Dicarinya ya?
Merasa Dicemarkan Nama Baiknya, Suami Lesti Kejora, Rizky Billar Laporkan Pemilik Akun Medsos Ke Polda Metro
Fenomena Orangtua Mengunggah Foto dan Video Anak ke Medsos, Berbahayakah?
Klarifikasi Bappebti soal Aset Kripto, Anang Hermansyah dan Ashanty Daftarkah Token ASIX yang Viral di Medsos
Inggris Akan Meminta Toko Aplikasi, Medsos, dan Layanan Internet Memblokir RT dan Sputnik