KLIKANGGARAN -- Cerpen "Raksasa dan Sebatang Pohon dalam Kepalaku" karya Firman Fadilah mengundang pembaca untuk menjelajahi kompleksitas psikologi manusia melalui lensa psikoanalisis Freudian.
Teori-teori yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud, terutama mengenai struktur kepribadian, konsep kesadaran, dan konflik batin, dapat membantu kita memahami lebih dalam lapisan-lapisan emosional dan psikologis yang tersembunyi dalam cerita ini.
Menurut Freud, struktur kepribadian manusia terdiri dari tiga bagian: id, ego, dan superego. Dalam cerpen ini, protagonis dapat dipandang sebagai perwakilan dari ego, yang berusaha untuk menjembatani konflik antara dorongan-dorongan tak sadar (id) dan norma-norma sosial (superego).
Konflik internal yang dialaminya mencerminkan pertarungan antara berbagai keinginan dan penekanan-penekanan yang ada dalam dirinya.
Raksasa dan sebatang pohon yang terdapat dalam kepalanya dapat diinterpretasikan sebagai simbol-simbol dari konflik-konflik batin yang tidak terungkapkan secara langsung.
Raksasa mewakili dorongan-dorongan tak sadar yang mendorong perilaku impulsif dan tidak terkendali, sementara pohon melambangkan kebutuhan akan kedamaian dan keselarasan dalam pikiran.
Konsep Freud mengenai kesadaran dan tidak sadar juga dapat ditemukan dalam cerita ini. Protagonis berada dalam keadaan konflik antara apa yang dia sadari secara jelas dan apa yang tersembunyi di lapisan-lapisan bawah pikirannya. Pengalaman-pengalaman traumatis yang tidak tersadari dapat memengaruhi perilaku dan pemikiran yang tampaknya irasional atau tidak masuk akal.
Teori Freud menyoroti pertarungan yang terus-menerus antara hasrat-hasrat tak sadar dan penekanan-penekanan dari superego.
Dalam cerpen ini, protagonis mengalami konflik antara keinginan untuk memahami dirinya sendiri dan tekanan-tekanan dari lingkungan sosial yang mengharuskannya untuk mengikuti norma-norma tertentu.
Proses-proses pembelaan diri, seperti penyangkalan dan sublimasi, juga dapat ditemukan dalam cerita ini. Protagonis cenderung menyangkal keberadaan raksasa dan pohon dalam kepalanya pada awalnya, tetapi kemudian mulai mengakui kehadiran dan makna simbolis dari kedua elemen tersebut.
Dengan menerapkan konsep-konsep psikoanalisis Freudian, kita dapat mengungkap lapisan-lapisan yang lebih dalam dari cerpen "Raksasa dan Sebatang Pohon dalam Kepalaku" karya Firman Fadilah.
Melalui analisis ini, kita dapat memahami lebih baik kompleksitas psikologi manusia yang tersembunyi dalam karya sastra, serta merenungkan tentang makna-makna yang lebih mendalam dari konflik-konflik yang dihadapi oleh karakter-karakternya.
Penulisa: Nurwaheni Amalia (Mahasiswi Universitas Pamulang)