KLIKANGGARAN --Hallo Klikers, kali ini kita akan menelusuri kepercayaan animisme dan dinamisme melalui novel Entrok.
Novel karya Okky Madasari mengandung kepercayaan spritual yang mencuat khas dalam budaya konteks Jawa.
Kepercayaan nenek moyang seperti animisme dan dinamisme menjadi bagian dari kehidupan tokoh dalam novel ini.
Entrok menceritakan tradisi dan budaya masyarakat Jawa yang masih melakukan ritual. Ritual dan tradisi yang diperlihatkan yaitu memberikan sesajen kepada roh bumi bapak kuasa setiap malam di bawah pohon jambu.
Hubungan antara roh leluhur dan warisan spiritual sering kali terkait erat dengan kepercayaan dan praktik keagamaan tertentu. Konsep roh leluhur melibatkan keyakinan bahwa jiwa atau semangat para leluhur masih ada dan dapat mempengaruhi kehidupan saat ini.
Beberapa budaya meyakini bahwa berkomunikasi dengan roh leluhur dapat membawa berkah, petunjuk, atau perlindungan.
Warisan spiritual mencakup ajaran, nilai-nilai, dan praktik keagamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Hal ini dapat berupa tradisi ritual, doa, atau cerita suci yang membentuk cara kita memahami makna hidup, moralitas, dan hubungan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Bagi sebagian orang, menghormati roh leluhur dan mewarisi nilai-nilai spiritual merupakan cara untuk tetap terhubung dengan akar budaya dan kearifan nenek moyang.
Dalam novel "Entrok" Karya Okky Madasari, roh leluhur dan warisan spiritual diperlihatkan yakni pada saat tokoh Marni mengucapkan rasa syukur kepada roh bumi bapak kuasa dengan cara memotong lima ayam kemudian dipanggang untuk dipersembahkan kepada mbah ibu bumi bapak kuasa.
Secara keseluruhan, kepercayaan nenek moyang di Indonesia tidak hanya mencerminkan warisan budaya spiritual, tetapi juga menjadi dasar dari keunikan dan kekayaan khas Indonesia.
Nilai-nilai spiritual seperti ritual dan tradisi, yang terungkap dalam novel "Entrok" karya Okky Madasari, memiliki peran penting dalam menghubungkan manusia dengan akar budaya mereka.